Senin, 08 Februari 2016

Jurnal Cara Menanggulangi Sampah dengan Mendaur Ulang Menjadi Tas Ramah Lingkungan



CARA MENANGGULANGI SAMPAH DENGAN MENDAUR ULANG MENJADI TAS RAMAH LINGKUNGAN
Oleh: Nurfatikah

ABSTRAK

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). Selain itu sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu, Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Dan sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Adapun prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah agar sampah dapat dikelola dengan baik adalah sebagai berikut: pertama Mengurangi, kemudian menggunakan kembali, mendaur ulang, dan mengganti. Dengan prinsip-prinsip tersebut sampah bisa ditangani dan diminimalisir. Selain itu manfaat dalam pengelolaan sampah adalah untuk penghematan sumber daya alam, Penghematan energi, Penghematan lahan TPA, Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman) dan Mengurangi pencemaran. Jika kalian mempunyai sampah atau barang bekas akan lebih baik jika sampah atau barang bekas tersebut di daur ulang menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna. Karena banyak sekali kreasi-kreasi yang bisa dibuat dengan mendaur ulang sampah. Salah satunya membuat tas yang ramah lingkungan dengan bahan plastik yang sudah tidak terpakai lagi. Tak hanya tas, bahan plastik yang sudah tidak terpakai bisa juga digunakan untuk membuat tempat tisu, dan lain sebagainya. jika kita benar-benar bisa membuat kreasi yang menarik apapun bisa menjadi barang yang memiliki nilai guna.

A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali barang yang kita pakai atau kita gunakan, dari barang yang berguna untuk kebutuhan tubuh seperti sandang, pangan, atau kebutuhan lainnya. Namun hal ini tak lepas dari adanya sampah. Segala jenis barang yang kita gunakan pasti penimbulkan adanya sampah. Sehingga jika kebutuhan kita semakin banyak maka semakin banyak pula sampah. Sebagai masyarakat yang baik dan menjaga kebersihan lingkungan, alangkah baiknya kita dapat mengolah sampah dengan sebaik-baiknya, agar sampah yang setiap hari kita buang tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan maupun bagi kesehatan tubuh kita.
Sampah menjadi masalah hampir disetiap daerah, kota, bahkan disetiap negara. Karena setiap harinya masyarakat melalakukan aktivitas yang mengakibatkan sampah. Sebagai masyarakat hendaknya kita harus bisa meminimalisir adanya sampah, seperti mengurangi pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lebih menghemat pemakaian barang-barang, dsb. Selain itu bau sampah yang tidak sedap sering dihinggapi lalat dan mendatangkan penyakit.
Walapun sampah adalah bahan yang sudah tidak dipakai atau tidak ada nilainya lagi, tetapi sampah dapat juga berguna bagi masyarakat dan lingkungan. Banyak hal yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengelola sampah, seperti pemanfaatan sampah untuk pupuk tanaman, sehingga tanaman menjadi subur dan cepat berbunga. Selain sampah juga bisa didaur ulang menjadi berbagai barang-barang prabotan rumah, hiasan, dan masih banyak lagi. Baiknya kita sebagai masyarakat bisa lebih pintar lagi dalam mengelola sampah, sehingga sampah tak hanya dibuang atau dibakar begitu saja, agar kita juga bisa mengurangi dampak buruk adanya sampah.

2.      RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kita dapat merumuskan maslah dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara menanggulangi sampah dengan mendaur ulang sampah menjadi tas yang ramah lingkungan.

3.      TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah di atas kita mengetahui tujuan penelitiannya yaitu tentang bagaimana cara menanggulangi sampah dengan mendaur ulang sampah menjadi tas yang ramah lingkungan.

4.      MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitain ini diharapkan agar pembaca maupun penulis dapat mengelola sampah dengan baik dan benar, agar masalah sampah yang berada dilingkungan sekitar bisa ditanggulangi, salah satunya dengan cara mendaur ulang sampah dengan menjadikan barang-barang yang memiliki nilai guna, yang salah satunya dengan cara membuat tas yang ramah lingkungan.

B.       KAJIAN PUSTAKA

1.             Pengertian dan Jenis-jenis Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) “Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996).
Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi:
1.                   Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
2.                   Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3.      Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Sampah  berdasarkan Sumbernya :
1.      Sampah alam: sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
2.      Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
3.      Sampah rumah tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah tangga, sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah kertas dan plastik.
4.      Sampah konsumsi: sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
5.      Sampah perkantoran: sampah yang berasal dari lingkungan perkantoran dan pusat perbelanjaan seperti sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan logam.
6.      Sampah industri: sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
7.      Sampah nuklir: sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.
Namun, meskipun terbukti sampah itu dapat merugikan, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat dengan cara di daur ulang. Untuk meminimalisasikan dampak dari sampah, sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Selain itu industri-industri juga dihimbau untuk mendesain ulang produk-produk, untuk memudahkan proses daur ulang produk tersebut.

2.        Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah:
–        Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
–       Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
–       Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
–       Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Berikut adalah poin-poin penting dalam pengelolaan sampah dan rangkaian pembuangan sampah yang ideal:
1. Pemilahan
·         Pemilahan dari sumber dihasilkannya sampah yang terdiri dari sampah organik dan anorgainik
·         Pemilihan sampah yang masih memiliki sumber energi tinggi
·         Pemanfaatan kembali sampah yang memiliki resources bernilai tinggi.
2. Pewadahan
·         Pewadahan individual disediakan di tingkat rumah dengan menyediakan 2 unit penampungan sampah terdiri dari sampah organic dan anorganik
·         Pewadahan komunal (container atau TPS) khusus untuk menampung berbagai jenis sampah baik organik maupun anorganik seperti untuk sampah plastik, gelas, kertas, pakaian/tekstil, logam, sampah besar (bulky waste), sampah B3 (batu baterai, lampu neon, dll) dan lain-lain.
3. Pengumpulan
·         Waktu pengumpulan door to door  setiap 1 sampai 2 hari
·         Waktu pengumpulan sampah dari TPS 1 x seminggu
4. Pengangkutan
·       Pengumpulan sampah  dengan compactor truck berbeda untuk setiap jenis sampah.
5. Daur Ulang
Contoh kegiatan daur ulang adalah antara lain adalah :
·         Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama untuk keperluan eksternal
·         Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik untuk dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember dll
·         Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan pemilahan untuk setiap komponen yang dapat digunakan kembali
·         Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap) dan dihancurkan
6. Composting
·         Composting dilakukan secara manual atau semi mekanis baik untuk skala individual, komunal maupun skala besar (di lokasi landfill).
·         Pembuatan lubang biopori yang berfungsi upaya composting juga dan sebagai lubang resapan air.
7. Biogas
·         Sampah organik sebagian diolah dengan alat digester sebagai energi (gas bio).
·         Pemanfaatan gas bio antara lain untuk district heating, energi listrik, dan kompor untuk memasak.
8. Incinerator
·         Incinerator komunal dengan kapasitas minimal per unitnya 500 ton per hari.
·         Energi panas dari incinerator digunakan untuk district heating (T 50 – 70 derajat Celcius) dan supplai listrik (20 – 40 % pasokan listrik berasal dari incinerator).
·         Emisi gas dari Incinerator sesuai dengan ketentuan standar kualitas udara termasuk komponen dioxin.
9. Landfill
·         Landfill di fasilitasi oleh sarana utama dan saran penunjang yang lengkap
·         Pemadatan sampah mencapai kepadatan 700 – 800 ton/m3
·         Penutupan tanah harian dengan geo textile
·         Penutupan tanah intermediate memanfaatkan sisa konstruksi bangunan
·         Penutupan tanah akhir dilakukan dengan sangat ketat dan mencapai ketebalan 2 – 10m
·         Pengolahan gas dilengkapi dengan gas regulator, pompa pengisap gas, alat deteksi gas, turbin, boiler dan lain-lain.
·         Pengolahan lindi (leachate) dilakukan dengan aerator atau oxidation pond
·         Efluennya harus dialirkan ke pipa sewerage yang menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
Namun pada kenyataannya, Cara pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

3. Manfaat Pengelolaan Sampah
1.     Penghematan sumber daya alam
2.     Penghematan energi
3.     Penghematan lahan TPA
4.     Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
5.     Mengurangi pencemaran

Pada skala rumah tangga. Sampah rumah tangga dikelompokan menjadi 3, plastik pertama berisi sampah yang dapat dijual atau di daur ulang dan hasilnya dapat digunakan masyarakat untuk media tanam atau pupuk hayati dan dapat pula dijual. Plastik kedua berisi sampah organik yang akan diangkut ke pusat  pengolahan sampah utuk dijadikan pupuk hayati. Sementara plastik ketiga berupa sampah yang diangkut  ke TPA karena tidak dapat digunakan lagi. Hal ini, dilakukan secara  bersama oleh seluruh anggota masyarakat. Kerjasama masyarakat ini dapat mengurangi volume sampah yang dIbuang ke TPA sehingga lingkungan menjadi bersih dan taraf kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan. Usaha penanganan sampah yang  dengan melibatkan satuan masyarakat, memberikan dampak positif yang luar biasa terhadap lingkungan. Jika setiap wilayah memiliki manajeman persampahan secara terpadu, kita dapat menikmati indahnhya lingkungan kita.

C.   ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1.      Cara Membuat Tas dari Bahan plastik Minuman Bekas
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, namun dalam hal meminimalisir adanya penumpukan dan pembuangan sampah, perlu adanya daur ulang sampah, atau memproses kembali barang-barang yang sudah tak layak pakai menjadi barang-barang yang berguna atau memiliki nilai guna. Dalam proses mendaur ulang ini perlu adanya kreativitas yang baik, sehingga barang apapun bisa menjadi sesuatu yang berguna. Dari mulai barang untuk perabotan rumah tangga, hiasan rumah, dan barang-barang lainnya yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Selain dapat mengurangi banyaknya sampah kamu juga secara tidak langsung mengurangi berbagai sumber masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Berikut ini adalah kreasi mendaur ulang plastik bekas minuman menjadi tas yang ramah lingkungan.
a.                   Proses pembuatan plastik bekas minuman menjadi tas yang ramah lingkungan. 
·         Siapkan alat dan bahan
-          Plastik bekas minuman (bisa bekas diterjen, plastik bekas makanan ringan dll)
-          Gunting
·         Cara membuat tas dari plastik bekas
-          Bersihkan plastik bekas yang akan menjadi bahan membuat tas dengan tisu, atau rendam dengan air, sehingga kotoran atau bekas dari plastik tersebut hilang.
-          Gunting bagian kedua sisi plastik
-          Kemudian lipat dua sisi plastik ke dalam, sehingga membentuk persegi panjang.
-          Sambungkan plastik-plastik yang sudah dilipat hingga membentuk pola yang diinginkan.
Plastik bekas minuman serbuk
    
Bungkus plastik minuman serbuk yang sudah dilipat ke dalam.
  
Pembuat tas, posisi plastik dimasukkan kedalam plastik sehingga posisi menjadi saling terkait.
 

           
Lakukan secara terus menerus sehingga membentuk pola yang diinginkan
        
Bentuk pola yang sudah menjadi tas selempang
           

     
Bahan plastik minuma bekas yang sudah menjadi barang, tidak hanya menjadi tas, tetapi juga bisa menjadi tempat tisu dan barang-barang multi fungsi lainnya.

D.    SIMPULAN DAN SARAN

Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya. Marilah kita sama-sama membenahi lingkungan disekitar kita agar lingkungan yang kita tempati ini menjadi lebih baik lagi.

E.     DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Lingkungan Hidup.  2005

Destiana , D.C, dkk. 2010. Konsep penangan sampah. Environmental engineering ITB

Yayasan Bintari. Desentralisasi Pengelolaan Sampah Masyarakat Bukit Kencana Jaya. Semarang
Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar