Senin, 08 Februari 2016

Jurnal Pengaruh Membaca Terhadap Kreatifitas Seseorang



PENGARUH MEMBACA TERHADAP KREATIFITAS SESEORANG
Oleh: Odi Yanuwar

ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang kaya. Kaya akan budaya, penduduk, dan sumber daya alamnya. Namun dibalik itu semua, ternyata Indonesia adalah negara yang miskin. Miskin akan masyarakat yang gemar membaca. Budaya membaca memang masih belum tertanam dalam diri masing-masing individu. Berbagai alasan pun dikemukakan untuk menutupi sifat malas membaca. Banyak masalah-masalah yang ditemukan dalam membaca. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah bagaimana kaitan membaca dengan kreatifitas seseorang, bagaimana cara menumbuhkan minat baca seseorang, dan apa saja manfaat membaca bagi seseorang. Laporan ini adalah solusinya. Melalui metode observasi dan deskripsi terkait masalah membaca. Membaca sangat berkaitan erat dengan kreatifitas. Melalui membaca pemikiran seseorang akan jauh lebih kritis yang disertai dengan jiwa kreatif. Namun, menumbuhan minat baca tidak lah mudah. Segala cara mungkin pernah dilakukan supaya gemar membaca. Cara yang dapat dilakukan agar memulai gemar membaca yaitu: 1) awali dengan niat dan motivasi yang tinggi, 2) memulai dengan membaca bacaan yang ringan, 3) meluangkan waktu untuk membaca, 4) membuang jauh-jauh anggapan yang salah tentang membaca, dan 5) membiasakan diri untuk membaca. Apabila langkah-langkah di atas dapat dilakukan dengan baik, berbagai manfaat pun akan dinikmati. Beragam manfaat itu diantaranya: 1) sumber informasi dan pengetahuan, 2) hiburan, 3) pengisi waktu luang, 4) sumber nilai moral dan agama, serta 5) kebutuhan tertentu.

A. Pendahuluan
            Membaca merupakan salah satu dari keempat keterampilan berbahasa. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 7) mengatakan bahwa, "Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunanakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis". Membaca memang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi pun dapat dilakukan hanya dengan membaca. Sudah tidak diragukan lagi berapa banyak manfaat membaca bagi seseorang. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya yaitu sebagai: sumber pengetahuan atau informasi, hiburan, dan pengisi waktu luang. Tetapi selain itu, membaca juga dapat meningkatkan kreatifitas seseorang. Apabila seseorang membaca akan menemukan hal-hal baru atau mengkritisi sesuatu. Baik mengkritisi bacaan tersebut, maupun mengkritisi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Sekian banyak manfaat membaca, apakah membaca sudah menjadi budaya bangsa kita?
            Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Tetapi bukan berarti jumlah buku yang diterbitkan oleh negara ini berbanding lurus dengan jumlah penduduknya. Justru sebaliknya. Masyarakat kita lebih memilih menonton televisi dibandingkan dengan membaca. Ini adalah awal sebuah "penyakit" yang harus diwaspadai. Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi sudah menjalar pada kaum remaja. Sungguh ironis, mereka yang seharusnya hobi "mengonsumsi" buku kini mulai tak berminat lagi. Mereka lebih memilih membaca status di media sosial yang mereka anggap lebih menyenangkan dan kekinian. Bila seperti ini, entah siapa yang harus disalahkan. Apakah salah individu itu sendiri, orang tua, lingkungan, guru, atau siapa. Tidak bisa kita hanya menyalahkan salah satu pihak. Karena semuanya memiliki tanggung jawab masing-masing. Seharusnya, yang dicari solusinya adalah kenapa mereka enggan untuk membaca.
            Tulisan yang ditulis oleh penulis ini berusaha menjawab tujuan dari permasalahan utama. Tujuan-tujuan tersebut yaitu untuk mengetahui kaitan membaca dengan kreatifitas seseorang, cara menumbuhkan minat baca seseorang, dan manfaat membaca bagi seseorang.
            Laporan jurnal ini menjawab tujuan dari permasalahan-permasalahan. Tujuan penulisan laporan jurnal ini untuk mengetahui: kaitan membaca dengan kreatifitas seseorang, cara menumbuhkan minat baca seseorang, dan manfaat membaca bagi seseorang

B. Kajian Pustaka
Pengertian membaca
            Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7). Suatu proses yang menuntut agar kelompokkata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson dalam Tarigan, 1986:7).
            Selain itu, 'membaca’ adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis tersebut melalui fonik menjadi membaca lisan (oral reading) (Tarigan 1979:8). Dalam kegiatan membaca ternyata tidak cukup hanya dengan memahami apa yang tertuang dalam tulisan saja, sehingga membaca dapat juga dianggap sebagai suatu proses memahami sesuatu yang tersirat dalam yang tersurat (tulisan). Artinya memahami pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Hubungan antara makna yang ingin disampaikan penulis dan interpretasi pembaca sangat menentukan ketepatan pembaca. Makna akan berubah berdasarkan pengalaman yang dipakai untuk menginterpretasikan kata-kata ataukalimat yang dibaca (Anderson dalam Tarigan 1979:8).
            Jadi, membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yangsimultan untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas.
Tujuan membaca
            Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi dari sumber tertulis. Informasi ini diperoleh melalui proses pemaknaan terhadap bentuk-bentuk yang ditampilkan. Makna atau arti bacaan berhubungan erat dengan maksud, tujuanatau keintensifan dalam membaca (Tarigan 1979:9). Berdasarkan maksud, tujuan atau keintensifan serta cara dalam membaca di bawah ini, Anderson dalam Tarigan (1979:9-10) mengemukakan beberapa tujuan membaca antara lain:
a.       Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts). Membaca tersebut bertujuan untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan telah dilakukan oleh sang tokoh, untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
b.      Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas). Membacauntuk mengetahui topik atau masalah dalam bacaan. Untuk menemukan ide pokok bacaan dengan membaca halamn demi halaman.
c.       Membaca untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita (reading for sequenceor organization). Membaca tersebut bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian cerita dan hubungan antar bagian-bagian cerita.
d.      Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for inference). Pembaca diharapkan dapat merasakan sesuatu yang dirasakan penulis.
e.       Membaca untuk mengelompokkan ataumengklasifikasikan (reading for classify). Membaca jenis ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang tidak wajar mengenai sesuatu hal (Anderson dalam Tarigan 1979:10).
f.       Membaca untuk menilai atau mengevaluasai (reading to evaluate). Jenismembaca tersebut bertujuan menemukansuatu keberhasilan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Membaca jenis ini memerlukan ketelitian dengan membandingkan dan mengujinya kembali.
g.      Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast). Tujuan membaca tersebut adalah untuk menemukan bagaimana cara, perbedaan atau persamaan dua hal atau lebih.
Ragam membaca
            Membaca memiliki beragam jenis. Jenis-jenis tersebut disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang. Ragam membaca secara keseluruhan meliputi: (1) membaca dalam hati, (2) membaca cepat, (3) membaca teknik, (4) membaca bahasa, (5) membaca estetis, (6) membaca kritis, serta (7) membaca kreatif (Aminudin, 2013: 17).

C. Analisis dan Pembahasan
Kaitan membaca dengan kteativitas seseorang
            Membaca merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi seseorang. Bagaimana tidak, kegiatan yang melibatkan otak ini sangat baik dilakukan. Bila seseorang setiap hari menyempatkan diri untuk membaca, pengetahuan mereka pun akan bertambah banyak. Daya kritisi pun lambat hari akan semakin tumbuh. Sikap ini yang nantinya menyebabkan seseorang semakin peka terhadap lingkungan sekitar. Seseorang akan terlatih jiwa kreatifitas dan inovasinya dalam segala hal. Wawasan yang diperoleh melalui kegiatan membaca dapat dikreasikan dengan ide orang tersebut. Sehingga produk yang dihasilkan pun dapat dikatakan berkualitas. Kreatifitas sangat diharapkan dapat tumbuh dalam diri seorang siswa khususnya. Jika mereka jiwa tersebut sudah tertanam dalam diri mereka, bukan tidak mungkin bangsa ini kelak menjadi bangsa yang maju. Kemajuan suatu negara memang salah satu penyebabnya adalah rakyatnya yang memiliki kreatifitas yang tinggi.
Cara menumbuhkan minat baca seseorang
            Indonesia adalah negara yang berkembang. Indonesia adalah satu dari negara-negara lain yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak. Angka kelahiran yang tinggi daripada angka kematian membuat negara ini terus bertambah jumlah penduduk setiap tahunnya. Anggapan "banyak anak banyak rejeki" masih dipegang oleh sebagian orang. Sehingga tidak heran beberapa pulau semakin padat penduduknya, terutama Pulau Jawa. Akan tetapi, jumlah ini tak sebanding dengan jumlah minat bacanya. Kalangan pelajar pun tidak sefikit yang malas untuk membaca buku. Arus modernisasi yang begitu deras menyebabkan mereka hanyut dalam media sosial yang kekinian. Ada beberapa cara supaya mereka lebih tertarik pada kegiatan membaca. Cara-cara tersebut ada dalam poin-poin berikut ini.
            Pertama, awali dengan niat dan motivasi yang tinggi. Segala perbuatan pasti tergantung pada niat setiap orang itu sendiri. Jika dalam dirinya sudah mempunyai niat yang baik, maka perlu adanya motivasi. Motivasi boleh disebut ikut andil dalam kelancaran niat seseorang terhadap sesuatu. Motivasi sendiri ada yang dari dalam, dan ada yang berasal dari luar orang itu. Contoh motivasi dari dalam adalah keinginan, kemauan, dan tekad yang murni berasal dari hati orang tersebut. Sedangkan yang berasal dari luar ialah segala dorongan yang diluar dirinya. Bisa dari keluarga, sahabat, guru, atau lingkungan sekitar.
            Kedua, memulai dengan membaca bacaan yang ringan. Harapan akan tetap menjadi sebuah harapan jika tanpa tindakan. Tindakan yang dilakukan pun tidak harus dari hal yang besar. Tindakan yang kecil jika dilakukan secara kontinyu malah akan berdampak besar. Mulai dengan membaca bacaan yang ringan dan sesui keinginan contohnya. Banyak orang ingin gemar membaca tetapi mereka memulainya dengan bacaan yang berat. Membaca karya ilmiah mungkin menjadikan seseorang malas membaca. Beralih lah membaca karya nonfiksi, contohnya novel. Jika dirasa berat karena banyak halamannya, dapat diganti dengan cerita pendek (cerpen). Jika cerpen masih kurang diminati, beranjak pada puisi. Puisi pun tidak suka, komik alternatif pilihannya. Apabila memang tidak bisa semuanya, minimal dapat menyempatkan membaca kata-kata mutiara.
            Ketiga, meluangkan waktu untuk membaca. Mayoritas masyarakat meremehkan manfaat membaca. Alasan mereka pun bervariasi. Ada yang mengatakan tidak sempat, tidak ada waktu, sedang sibuk, atau sedang malas. Padahal dalam membaca tidak harus berjam-jam. Beberapa menit punn itu sudah lebih dari cukup untuk memulai minat baca.
            Keempat, membuang jauh-jauh anggapan yang salah tentang membaca. Membaca bagi sebagian orang orang menganggap bahwa membaca hanya buang-buang waktu. Manfaat yang membaca yang mereka tahu pun hanya mendapatkan informasi semata.  Kurangnya pengetahuan tentang membaca membuat mereka taksuka membaca.
            Kelima, membiasakan diri untuk membaca. Tidak ada yang tidak bisa, semuanya bisa. Termasuk bisa dalam menumbuhkan gemar membaca. Bisa gemar gemar membaca, karena terbiasa membaca. Untuk itu, rajin membaca buku secara berkelanjutan merupakan faktor penentu seseorang untuk suka membaca.
             Kelima poin tersebut bukan lah faktor-faktor utama dalam menumbuhkan minat baca. Keberhasilan dapat dicapai karena individidu itu sendiri yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh.
Manfaat membaca bagi seseorang
            Membaca bukan lah kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Kegiatan ini mempunyai beragam manfaat bagi pembacanya. Berikut dipaparkan manfat-manfaatnya.
            Pertama, sebagai sumber informasi dan pengetahuan. Sebuah bacaan dapat dijadikan media informasi bagi khalayak. Melalui membaca mereka akan mengetahui informasi yang sebelumnya belum diketahui. Membaca juga menambah pengetahuan seseorang tentang sesuatu, dari yang belum tahu menjadi tahu. Kegiatan ini membuat seseorang dapat hidup di tiga dimensi yang berbeda. Dimensi dulu, sekarang, dan yang akan datang. Sejarah merupakan dimensi masa lalu. Tidak sedikit peristiwa-peristiwa sejarah yang dibukukan. Jika seseorang ingin tahu peristiwa yang bersejarah dapat dilakukan dengan cara membaca buku sejarah tersebut. Hal ini akan membuatnya hidup dimasa itu. Selain itu, dengan membaca tentu seseorang akan "benar-benar hidup" dimasa sekarang. Berita-berita yang booming saat ini dapat didapatkan dengan membaca. Baik media cetak, contohnya surat kabar dan majalah. Maupun media elektronik, media online.
            Kedua, sebagai hiburan. Sikap bosan terkadang selalu muncul tiba-tiba. Memulihkan semangat pun biasanya sulit. Cara menangani masalah tersebut bisa dengan membaca. Bacaan yang tarsebar saat ini banyak yang mengandung unsur kelucuan dan kekonyolan karakternya, yang diharapkan dapat menghibur pembacanya.
            Ketiga, sebagai pengisi waktu luang. Jika ada waktu yang luang, akan lebih baik jika digunakan untuk membaca. Waktu terus berputar lebih cepat. Alangkah ruginya sedang menganggur tidak melakukan aktivitas apa-apa. Kesempatan yang bagus ini harus dimanfaatkan dengan bijak dengan cara membaca. Sehingga waktu tidak terbuang sia-sia.
            Keempat, sebagai sumber nilai moral dan agama. Ada beberapa tulisan yang mengajarkan pembacanya untuk berbuat kebaikan atau melarang melakukan perbuatan buruk. Ajaran-aran seperti itu tidak menutup kemungkinan berpengaruh terhadap pembacanya. Bisa mengubah pandangan mereka sehingga tingkah laku dan perbuatan mereka dapat berubah kearah yang baik dan benar.
            Kelima, sebagai kebutuhan tertentu. Kebutuhan setiap indivi akan membaca berbeda-beda. Latar belakang mereka lah yang menjadi salah satu penyebabnya. Kebutuhan itu muncul mungkin karena adanya kepentingan sekolah, pekerjaan, atau mungkin yang lainnya. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka membaca pun dilakukan.
            Manfaat-manfaat yang begitu banyaknya tidak membawa pengaruh secara singnifikan dalam mempengaruhi orang-orang untuk gemar membaca. Manfaat tersebut belum menjadi manfaat yang sebenarnya apabila kegiatan membaca tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Simpulan dan Saran
            Membaca merupakan kegiatan yang sangat baik dilakukan sebagai rutinitas sehari-hari. Ketika membaca, kemampuan berpikir akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat berupa peningkatan kteatifitas. Sehingga membaca dapat mempengaruhi kreatifitas seseorang. Tidak hanya itu, membaca juga memiliki beberapa manfaat. Manfat-manfaat tersebut yaitu membaca dapat dimanfaatkan sebagai: sumber informasi dan pengetahuan, hiburan, pengisi waktu luang, sumber nilai moral dan agama, serta kebutuhan tertentu.
            Hampir setiap orang mengetahui manfaat membaca. Namun, sifat malas lah yang menjadi biang keladi permasalahan ini. Untuk mengatasinya dibituhkan cara-cara atau kiat-kiat tertentu. Cara-cara tersebut yaitu: 1) awali dengan niat dan motivasi yang tinggi, 2) memulai dengan membaca bacaan yang ringan, 3) meluangkan waktu untuk membaca, 4) membuang jauh-jauh anggapan yang salah tentang membaca, dan 5) membiasakan diri untuk membaca.
            Apabila ingin merasakan semua manfaat membaca, sebaiknya hal pertama yang dilakukan adalah dengan menanamkan niat terlebih dahulu. Setelah niat, harus ada tindakan nyata berupa action (membaca). Lakukan lah kegiatan tersebut secara rutin, karena suatu tindakan walaupun besar tetapi dilakukan sekali maka tidak ada manfaatnya. Sebaliknya, tindakan yang dianggap kecil tetapi dilakukan secara berkelanjutan akan berbuah keberhasilan.

E. Daftar Pustaka
Aminudin. 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Sinar Baru Algensindo: Bandung.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa: Bandung.
Ruaidah. 2012. "Pengertian, Tujuan, dan Jenis Membaca". (Online) http://uwaypgri1sbj.blogspot.in/2012/11/pengertian-tujuan-dan-jenis-membaca.html. (diakses tanggal 1 Januari 2016).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar