Senin, 08 Februari 2016

Jurnal Tidur Cukup Bagi Kesehatan



TIDUR CUKUP BAGI KESEHATAN
Oleh: Wiwin Ariska

ABSTRAK
Mengapa tidur cukup bagi kesehatan? Karena Pada dasarnya makhluk hidup butuh istirahat berupa tidur, baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia. Tidur biasa dilakukan pada malam hari dan siang hari, akan tetapi pada hewan tertentu ada yang tidur pada pagi hari, pada tumbuhan pun waktu tidur hanya pada musim – musim tertentu atau biasa disebut dengan dorminasi tumbuhan, dan pada manusia tidur dilakukan pada malam hari dan terkadang ada yang menambah waktu tidur mereka di siang hari.  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih responsif terhadap rangsang internal. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur yaitu : penyakit, latihan dan kelelahan, stres psikologis, obat, nutrisi, lingkungan, motivasi. Gangguan teror tidur : Teror tidur (night terrors) adalah keadaan menakutkan yang muncul selama tidur, disertai dengan teriakan, keluarnya keringat, memukul-mukul, menangis, atau bahkan halusinasi. Penyebab teror tidur : Gangguan tidur tersebut diatas biasanya berkaitan dengan pengalaman-pengalaman yang menimbulkan tegangan dalam pola hidup atau kegiatan individu sehari-hari. Mungkin kedua macam gangguan tidur itu secara tidak teratur sebagai respon terhadap peristiwa tertentu yang mengganggu atau mungkin juga terjadi berulang-ulang dan rupanya berputar sekitar konflik atau keadaan emosi tertentu.

A.    PENDAHULUAN
Tidur merupakan suatu proses yang bersifat pasif dan dianggap sebagai keadaan normal dari kehidupan kita. Pendapat ini dianut oleh para ahli sampai tahun 1950-an. Saat ini diketahui bahwa saat manusia sedang tidur aktifitas otak sangat aktif.
Tidur merupakan suatu aktivitas dimana seluruh tubuh sedang berada dalam keadaan istirahat total. Menurut para ahli, manusia membutuhkan tidur yang cukup yaitu sekitar 6 sampai 8 jam setiap hari. Tidur merupakan proses fisiologi yang bersiklus bergantian dengan priode yang lebih lama  keterjagaan
Siklus tidur dan bangun diregulasikan oleh jam tubuh (body clock). Body clock terletak di dalam otak yaitu nucleus suprachiasmatic dan mempunyai periode selama 24 jam. Selama satu periode 24 jam, manusia mempunyai waktu tidur normal selama 6-10 jam. Pola tidur manusia dipengaruhi oleh umur hal ini ditunjukkan dengan terdapatnya gambaran yang khas pada kelompok umur bayi, dewasa dan orang tua.
Kelainan tidur dan pengaruhnya terhadap badan (organ) dan jiwa baik pada orang sehat maupun orang sakit sudah banyak dipelajari tetapi masih banyak peneliti maupun klinikus belum memahami misteri tidur. Hal yang paling mendasar sekalipun yaitu mengapa seseorang harus tidur, apa guna mimpi, proses biologis apa yang diperlukan untuk proses tidur yang terjadi secara siklik atau mengapa kelainan tidur seringkali muncul pada orang yang menderita kelainan fisik maupun jiwa. Paper ini akan membahas mengenai fisiologis tidur, faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, irama sirkadian, dan masalah tidur. Pada jurnal ini akan dibahas mengenai tidur cukup bagi kesehatan.di dalamnya ada pengertian tidur secara luas, fungsi tidur bagi kesehatan  dampak dari kurang tidur, manfaat tidur cukup, mengatasi gangguan teror tidur itu, saja yang menjadi teror dalam tidur, tips agar tidur nyenyak. Kemudian tujuan masalahnya untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah panduan penulisan karya ilmiah serta untuk menambah wawasan dan ilmu kami tentang pengertian tidur secara luas, fungsi tidur bagi kesehatan, dampak dari kurang tidur, apa manfaat tidur cukup,
bagaimana mengatasi gangguan teror tidur itu, apa saja yang menjadi teror dalam tidur , bagaimana tips agar tidur nyenyak.

B.     KAJIAN PUSTAKA
1.      Definisi Tidur
Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih responsif terhadap rangsangan internal. Perbedaan tidur dengan keadaan tidak sadar lainnya adalah pada keadaan tidur siklusnya dapat diprediksi dan kurang respons terhadap rangsangan eksternal. Otak berangsur-angsur menjadi kurang responsif terhadap rangsang visual, auditori dan rangsangan lingkungan lainnya. Tidur dianggap sebagai keadaan pasif yang dimulai dari input sensoric walaupun mekanismeinisiasi aktif juga mempengaruhi keadaan tidur. Faktor homeostatik (faktor S) maupun faktor sirkadian (faktor C) juga berinteraksi untuk menentukan waktu dan kualitas tidur.

2.      Fungsi Tidur
Fungsi tidur adalah restorative (memperbaiki) kembali organ – organ tubuh. Kegiatan memperbaiki kembali tersebut berbeda saat Rapid Eye Movement (REM) dan Nonrapid Eye Movement (NREM). Nonrapid Eye Movement akan mempengaruhi proses anabolik dan sintesis makromolekul ribonukleic acid (RNA). Rapid Eye Movement akan mempengaruhi pembentukan hubungan baru pada korteks dan sistem neuroendokrin yang menuju otak. Selain fungsi di atas tidur, dapat juga digunakan sebagai tanda terdapatnya kelainan pada tubuh yaitu terdapatnya gangguan tidur yang menjadi peringatan dini keadaan patologis yang terjadi di tubuh. Tidur adalah suatu periode istirahat bagi tubuh berdasarkan atas kemauan serta kesadaran dan secara utuh atau sebagian fungsi tubuh yang akan dihambat atau dikurangi. Tidur juga digambarkan sebagai suatu tingkah laku yang ditandai dengan karakteristik pengurangan gerakan tetapi bersifat reversible terhadap rangsangan dari luar.
Tidur dibagi menjadi dua tahap secara garis besarnya yaitu:
1.      fase rapid eye movement (REM) disebut juga active sleep.
2.      fase nonrapid eye movement (NREM) disebut juga quiet sleep.
Non Rapid Eye Movement merupakan keadaan aktif yang terjadi melalui osilasi antara talamus dan korteks. Tiga sistem utama osilasi adalah kumparan tidur, delta osilasi, dan osilasi kortikal lambat. Kumparan tidur merupakan sebuah cirri tahap tidur NREM yang dihasilkan dari hiperpolarisasi neuron GABAnergic dalam nukleus retikulotalamus. Hiperpolarisasi ini menghambat proyeksi neuron kortikotalamus. Sebagai penyebaran diferensiasi proyeksi kortikotalamus akan kembali ke sinkronisasi talamus. Gelombang delta dihasilkan oleh interaksi dari retikulotalamus dan sumber piramidokortikal sedangkan osilasi kortikal lambat dihasilkan di jaringan neokorteks oleh siklus hiperpolarisasi dan depolarisasi.
Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-20 jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, kemudian menurun 9-10 jam/hari pada umur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa.
Tipe NREM dibagi dalam 4 stadium yaitu:
1)      tidur stadium satu
Fase ini merupakan antara fase terjaga dan fase awal tidur. Fase ini didapatkan kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan bola mata kekanan dan kekiri. Fase ini hanya berlangsung 3-5 menit dan mudah sekali dibangunkan. Gambaran EEG biasanya terdiri dari gelombang campuran alfa, betha dan kadang gelombang theta dengan amplitudo yang rendah. Tidak didapatkan adanya gelombang sleep spindle dan kompleks K.
2)      tidur stadium dua
Pada fase ini didapatkan bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase pertama. Gambaran EEG
terdiri dari gelombang theta simetris. Terlihat adanya gelombang sleep spindle, gelombang verteks dan komplek K
3)      tidur stadium tiga
Fase ini tidur lebih dalam dari fase sebelumnya. Gambaran EEG terdapat lebih banyak gelombang delta simetris antara 25%-50% serta tampak gelombang sleep spindle.
4)      tidur stadium empat
Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Gambaran EEG didominasi oleh gelombang delta sampai 50% tampak gelombang sleep spindle. Fase tidur NREM, ini biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100 menit, setelah itu akan masuk ke fase REM. Pada waktu REM jam pertama prosesnya berlangsung lebih cepat dan menjadi lebih insten dan panjang saat menjelang pagi atau bangun. Pola tidur REM ditandai adanya gerakan bola mata yang cepat, tonus otot yang sangat rendah, apabila dibangunkan hampir semua organ akan dapat menceritakan mimpinya, denyut nadi bertambah dan pada laki-laki terjadi eraksi penis, tonus otot menunjukkan relaksasi yang dalam. Pola tidur REM berubah sepanjang kehidupan seseorang seperti periode neonatal bahwa tidur REM mewakili 50% dari waktu total tidur. Periode neonatal ini pada EEG-nya masuk ke fase REM tanpa melalui stadium 1 sampai 4. Pada usia 4 bulan pola berubah sehingga persentasi total tidur REM berkurang sampai 40% hal ini sesuai dengan kematangan sel-sel otak, kemudian akan masuk ke periode awal tidur yang didahului oleh fase NREM kemudian fase REM pada dewasa muda dengan distribusi fase tidur sebagai berikut:
o   NREM (75%) yaitu stadium 1: 5%; stadium 2 : 45%; stadium 3 : 12%; stadium 4 : 13%
o   REM; 25 %.

3.      Faktor-Faktor Yang Memengaruhi  Tidur
Di antara faktor yang dapat memengaruhinya adalah :
a.       penyakit
Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar  kebutuhan tidur seperti penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur.
b.      Latihan dan kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan. Maka, orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek.
c.       Stres psikologis
Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa. Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.
d.      Obat
Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses tidur jenis golongan obat diuretik dapat menyebabkan insomnia, antidepresan dapat menekan, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia dan golongan narkotik dapat menekan RF:M sehingga mudah mengantuk.
e.       Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi maka sescorang tersebut akan mempercepat proses tcrjadinya tidur, karcna dihasilkan triptofan yang
merupakan asam amino hasil pencernaan protein yang dicerna dapat membantu mudah tidur. Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga memengaruhi prosca tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.
f.       Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat proses terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mempengaruhi proses tidur.

4.      Gangguan Teror Tidur
Teror tidur (night terrors) adalah keadaan menakutkan yang muncul selama tidur, disertai dengan teriakan, keluarnya keringat, memukul-mukul, menangis, atau bahkan halusinasi.
Teror tidur dan somnambulisme sangat berhubungan erat, keduanya mempunyai karakteristik klinis dan patofisiologis yang sama. Individu jarang sadar secara spontan dan bahkan ketika setengah sadar ia tidak mengenal keadaan disekitarnya dan tidak dapat ditenangkan selama serangan itu masih berlangsung.
Gambaran klinis teror tidur sebagai berikut:
a.       Gejala utamanya yaitu satu atau lebih episode bangun dari tidur, mulai dengan berteriak karena panic, disertai anxietas (kecemasan) yang hebat, seluruh tubuh bergetar dan hiperaktivitas otonomik seperti jantung berdebar-debar, napas cepat, pupil melebar dan berkeringat.
b.      Episode ini dapat berulang dan lamanya setuap episode berkisar 1-10 menit, dan biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur malam.
c.       Relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan teror tidurnya, dan kemudian dalam beberapa menit setelah bangun biasanya terjadi disorientasi dan gerakan-gerakan berulang.
d.      Ingatan terhadap kejadian, kalaupun ada sangat minimal (biasanya terbatas pada satu atau dua bayangan yang terpilah-pilah).
e.       Tidak ada bukti gangguan organik.
f.       Penyebab teror tidur
Gangguan tidur tersebut diatas biasanya berkaitan dengan pengalaman-pengalaman yang menimbulkan tegangan dalam pola hidup atau kegiatan individu sehari-hari. Mungkin kedua macam gangguan tidur itu secara tidak teratur sebagai respon terhadap peristiwa tertentu yang mengganggu atau mungkin juga terjadi berulang-ulang dan rupanya berputar sekitar konflik atau keadaan emosi tertentu.
5.      10 Macam Teror Yang Selalu Menghantui Tidur
Di dalam sehari 24 jam kita sudah melakukan banyak hal misalnya bekerja atau kegiatan lainnya. Dan suatu kewajaran jika kita merasa lelah. Dan senjata yang paling ampuh pastinya adalah tidur yang nyenyak. Ya, seperti yang telah kita ketahui tidur semestinya bisa membuat kita tenang dan rileks setelah seharian bekerja. namun tak selamanya tidur itu berjalan dengan mulus. Tak sedikit gangguan bahkan teror yang masih sering menghantui tidur kita. dan tak jarang teror tersebut sering hadir dalam tidur kita berupa mimpi buruk atau hal sangat mengganggu lainnya. Dan ternyata tidak sedikit bentuk teror tersebut. untuk lebih jelasnya, mari kita simak beberapa
Macam Teror Yang Selalu Menghantui Tidur dbawah ini yang juga menjadi hal yang perlu anda waspadai
a.       Gangguan Mimpi Buruk
Orang dengan gangguan mimpi buruk sering terbangun dengan keringat dingin dan kenangan buruk dalam mimpi yang mengerikan. Hal ini juga akan mengganggu kualitas hidupnya. Karena sebagian dari mereka mungkin takut untuk tidur.
Stres dan kurang tidur adalah pemicu utama mimpi buruk. Menurut American Sleep Association (ASA) beberapa obat juga dapat memicu mimpi buruk. Pada kasus yang berat, konseling atau obat penenang mungkin diperlukan untuk meredakan kecemasan yang mendasari mimpi buruk.
b.      Tidur Sambil Berjalan (Sleepwalking)
Sekitar 15 persen orang dewasa kadang-kadang terbangun dan berjalan seenaknya di sekitar rumah masih dalam keadaan tidur. Pada anak-anak, jumlahnya bahkan lebih tinggi.
Sleepwalking bisa dipicu oleh stres, tidur tidak nyenyak, dan genetika. Orang yang tidur sambil berjalan dapat melakukan apa saja. Mereka mengerti arah, dapat memindahkan perabot atau membuka pintu.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2003 dalam jurnal Molecular Psychiatry, menemukan bahwa 19 persen orang dewasa yang berjalan dalam tidur terluka saat melakukan serangan malam mereka.
Jatuh merupakan bahaya terbesar, jadi jika Anda punya kebiasaan mengigau dan berjalan saat tidur, para ahli menyarankan Anda memindahkan kabel listrik dan jauhkan tempat tidur dari tangga
c.       Teror Malam
Berteriak, meronta-ronta, panik, dan mondar-mandir adalah gejala orang yang mengalami teror malam. Tidak seperti mimpi buruk yang terjadi selama tidur, teror malam terjadi biasanya terjadi di awal malam. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak. Orang yang mengalami teror malam tiba-tiba akan duduk tegak, mata terbuka, meskipun sebenarnya mereka tak melakukan pandangan. Penyebab pastinya belum diketahui. Tapi demam, tidur tidak teratur dan stres dapat memicu teror malam. Untungnya menurutnya ASA, teror malam akan berkurang seiring usia.
d.      Halusinasi Mengantuk
Kita biasa melihat hal-hal aneh dalam mimpi. Tapi bagaimana jika kita melihatnya saat sedang tidak bermimpi? Ini disebut dengan hypnagogic hallucination yang terjadi selama transisi dari bangun tidur. Orang yang mengalami hypnagogic hallucination biasanya mendengar suara-suara atau melihat hal-hal aneh di kamar mereka.
e.       Sindrom Kepala Meledak (Exploding Head Syndrome)
Sindrom kepala meledak tidak benar-benar meledakkan kepala. Gangguan ini terjadi selama tidur nyenyak, ketika orang tiba-tiba bangun dengan terkejut oleh suara keras dan tajam. Tidak ada rasa sakit atau bahaya yang terjadi pada sindrom ini. Penyebab pasti sindrom kepala meledak pun belum diketahui, tapi diyakini hal ini terkait dengan penyakit serius.
f.       Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)
Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak. Ini kelumpuhan sementara, meskipun kadang-kadang kelumpuhan tetap ada bahkan setelah orang terbangun. Biasanya kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa ditindih dan tercekik.
g.      Perilaku gangguan REM (Rapid-Eye-Movement)
Gangguan perilaku tidur REM terjadi paling sering pada orang dewasa yang lebih tua, dan dapat merupakan gejala penyakit Parkinson, gangguan neurologis degeneratif.
h.      Gangguan tidur yang berhubungan dengan makanan
Orang dengan gangguan ini akan makan pada saat malam hari. Biasanya orang yang mengalami ini akan kehilangan sedikit memori di keesokan harinya. Beberapa kasus cukup membahayakan, karena mereka bisa saja menggunakan pisau atau menyalakan kompor.
i.        Seksomnia
Seksomnia atau atau Sexual Behaviour in Sleep (SBS) adalah kebiasaan seksual yang terjadi ketika seseorang sedang tidur. Seksomnia dapat mengganggu (erangan seksual yang keras), berbahaya (masturbasi merugikan) atau bahkan kriminal (kekerasan seksual atau pemerkosaan).
j.        Insomnia
Insomnia adalah kesulitan atau ketidakmampuan untuk tidur nyenyak. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan kurangnya konsentrasi pada siang hari, dan jangka panjang kurang tidur dapat benar-benar berbahaya. Kurang tidur telah dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi dan serangan jantung, di antara gejala buruk lainnya.

C.    ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1.      Analisis tidur
Pada dasarnya makhluk hidup butuh istirahat berupa tidur, baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia. Tidur biasa dilakukan pada malam hari dan siang hari, akan tetapi pada hewan tertentu ada yang tidur pada pagi hari, pada tumbuhan pun waktu tidur hanya pada musim – musim tertentu atau biasa disebut dengan dorminasi tumbuhan, dan pada manusia tidur dilakukan pada malam hari dan terkadang ada yang menambah waktu tidur mereka di siang hari.
Biasanya orang jarang tidur pada siang hari karena kesibukan yang mereka jalani. Padahal tidur sangat bermanfaat bagi seseorang, karena tidur siang akan memulihkan tenaga tubuh setelah digunakan dalam aktivitas dan dapat memulihkan tenaga tubuh untuk aktivitas yang akan mereka jalani. Tidur merupakan sebuah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan dan juga suatu keadaan dibawah sadar dimana seseorang itu masih dapat untuk dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. Manusia normal pada umumnya melakukan aktivitas ini, meskipun hanya satu jam tiap hari. Pola tidur yang sehat tentunya kita butuhkan dalam kehidupan sehari – hari. Baik itu dalam hal kualitas tidur yang baik maupun kwantitas tidur yang baik pula. Dengan kita berpola pada tidur yang sehat maka tidur yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kesehatan. Aktivitas tidur yang kita lakukan bukan hanya sebagai suatu bentuk istirahat saja namun juga dapat sebagai bentuk menjaga kesehatan tubuh manusia.
2.      Dampak Kurang Tidur
a.       Kurang tidur dapat menyebabkan terganggunya konsentrasi
hal  ini dikarenakan otak kita mengalami kelelahan sehingga memacu mata dan mempengaruhi tubuh menjadi lemas.
b.      Kurang tidur membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit.
Hal ini terjadi akibat dari melemahnya sistem kekebalan tubuhsehingga penyakit dapat dengan mudah menyerang.
3.      Manfaat tidur cukup
a.       Meningkatkan konsentrasi
b.      Meningkatkan daya tahan tubuh
c.       Mengingatkan energi
4.      Tips agar tidur nyenyak
a.       Berolahraga
b.      Membuat jadwal  tidur
c.       Jangan mengonsumsi makanan berat sebelum tidur

D.    PENUTUP
1.      Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
  • Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih responsif terhadap rangsang internal.
  • Tidur dibagi menjadi dua tahap secara garis besarnya yaitu fase rapid eye movement (REM) disebut juga active sleep, fase nonrapid eye movement (NREM) disebut juga quiet sleep.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur yaitu : penyakit, latihan dan kelelahan, stres
            psikologis, obat, nutrisi, lingkungan, motivasi.
  • Gangguan teror tidur : Teror tidur (night terrors) adalah keadaan menakutkan yang muncul selama tidur, disertai dengan teriakan, keluarnya keringat, memukul-mukul, menangis, atau bahkan halusinasi.
  • Penyebab teror tidur : Gangguan tidur tersebut diatas biasanya berkaitan dengan pengalaman-pengalaman yang menimbulkan tegangan dalam pola hidup atau kegiatan individu sehari-hari. Mungkin kedua macam gangguan tidur itu secara tidak teratur sebagai respon terhadap peristiwa tertentu yang mengganggu atau mungkin juga terjadi berulang-ulang dan rupanya berputar sekitar konflik atau keadaan emosi tertentu.
  • Perawatan : Beberapa ahli klinik berpendapat bahwa penyebab utama mimpi yang mengerikan adalah hipoglisemia (hypoglycemia) --- kadar gula rendah dalam darah --- dan melaporkan keberhasilan dalam perawatannya dengan menambah karbohidrat pada makan malam atau sebelum pergi tidur.
2.      Saran
Biasanya orang jarang tidur pada siang hari karena kesibukan yang mereka jalani. Padahal tidur sangat bermanfaat bagi seseorang, karena tidur siang akan memulihkan tenaga tubuh setelah digunakan dalam aktivitas dan dapat memulihkan tenaga tubuh untuk aktivitas yang akan mereka jalani tidurlah dengan teratur agar kesehatan kita masih tetap terjaga

DAFTAR PUSTAKA
Styawan. 28 November 2011. Pebedaan REM dan NREM. http://styawan.mhs.unimus.ac.id/
2011/11/28/perbedaan-rem-dan-nrem/. Diunduh pada tanggal 20 desember 2015  Pukul 18:00 WIB

Scribd.Skripsi Full.http://www.scribd.com/doc/45480624/Skripsi-Full. Diunduh pada tanggal
20 Desember 2015 Pukul 17:50 WIB

Psychology mania. Fungsi tidur bagImanusia.
http://www.psychologymania.com/2012/08/fungsi-tidur-bagi-manusia.html.  Diunduh pada tanggal 20 Desember 2015 Pukul 17:55 WIB.

Hidayat,A. Azis Alimul dan Uliyah.2009.Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.


HIDAYAT, A.Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba
Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul dan Uliyah.2006.Ketrampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar