Senin, 08 Februari 2016

Jurnal Kesenian Tari Topeng



KESENIAN TARI TOPENG
Oleh: Cuciyanti

ABSTRAK
Kesenian menjadi salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, banyak kesenian tradisional yang harus dijaga agar jangan sampai hilang. Berbicara tentang kesenian tradisional, salah satu contoh kesenian tradisonal di daerah Jawa Barat ialah tari Topeng. Topeng adalah benda yang dipakai diatas wajah. Biasanya topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah. Topeng dikesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk Topeng bermacam-macam, ada yang menggambarkan sifat lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan, topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang perna diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. 
penelitian ini mengambil subjek upaya mempertahankan eksistensi tari Topeng.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan upaya mempertahankan eksistensi tari Topeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh pihak sanggar dan kerjasama sanggar dengan sekolah-sekolah yang ada di Jawa Barat.

PENDAHULUAN
Kesenian merupakan bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain, misalnya mitos yang berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan secara umum, dan kesenian juga dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Topeng adalah benda yang dipakai diatas wajah. Biasanya Topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah. Topeng dikesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk topeng bermacam-macam, ada yang menggambarkan sifat lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan, Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang perna diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, Topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci.  Topeng tidak hanya terdapat nilai artistik saja, tetapi juga mempunyai nilai-nilai yang bersifat simbolis. Topeng juga bisa dikatakan sebagai cerminan karakter atau sifat manusia ketika dalam sebuah pementasan seni tari ataupun yang lainnya, sebagaimana dengan karakter manusia yang beragam, kita juga bisa membuat Topeng dengan berbagai macam karakter.
Kehidupan masyarakat saat ini menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni tinggi, tidak hanya karena keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah Topeng yang mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit dijelaskan. Topeng biasanya terbuat dari kayu, kertas, kain, plastik dan logam yang digunakan sebagai alat untuk menutup wajah. Pada zaman dahulu, Topeng biasanya digunakan untuk menyembunyikan identitas diri agar tidak diketahui oleh orang banyak.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi. Analisis data digunakan dalam penelitian ini mengacu pada analisis secara serempak mulai dari proses pengumpulan data, mereduksi, mengklasifikasi, mendeskripsikan, menyimpulkan dan menginterpretasikan semua informasi secara selektif.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Tambi merupakan sebuah desa yang strategis, hal ini disebabkan karena letaknya yang tidak jauh dari pusat Kota Indramayu. Mata pencaharian penduduk Desa Tambi sebagian besar adalah wiraswasta, selain sebagai wiraswasta adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), pertukangan, tani, buruh tani, pensiunan, perdagangan dan jasa. Di desa Tambi ini terdapat pelatihan tari yang dinamakan Sanggar Mulya Bhakti.

Sanggar Mulya Bhakti
Sanggar merupakan suatu tempat atau sarana yang di gunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan. Sanggar yang ada di Jalan Raya Jatibarang-Karangampel KM.3 Desa Tambi Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, dan bergerak dibidang pelatihan tari tradisional klasik ataupun kreasi baru, sanggar tersebut  bernama Sanggar Mulya Bhakti yang dipimpin oleh ibu Wangi Indriya.
 Sanggar ini didirikan pada tahun 1983. Selain pelatihan, Sanggar Mulya Bhakti juga  melakukan kegiatan penciptaan tari, tari yang sudah tercipta adalah tari tari Topeng, Pelatihan  rutin yang diadakan di Sanggar Mulya Bhakti dilaksanakan satu minggu sekali, beda halnya jika ada pementasan. Diadakan latihan rutin sebelum hari pementasan, minimal tiga kali latihan berturut-turut sebelum pementasan.
Sifat sanggar tari adalah organisasi yang dikelola secara professional pada bidang tertentu atau mengkhususkan pada bidang tari. Bagi anggota sanggar yang telah menyelesaikan masa keanggotaannya mendapatkan bukti diri sebagai anggota berupa sertifikat. Disamping itu sanggar tari diharapkan dapat berfungsi untuk mengembangkan sekaligus melestarikan seni tari sebagai wadah dalam kehidupan dan bisa meningkatkan keterampilan serta kemampuan anak didik di Sanggar Mulya Bhakti  (Jazuli 1994: 57).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sanggar seni tari adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang  untuk melakukan suatu kegiatan pelatihan seni tari yaitu kegiatan yang lebih memfokuskan  pada bidang tari, baik tari tradisi maupun tari modern. Sanggar tari merupakan bentuk pendidikan non formal yang melakukan kegiatan secara terorganisasi dan mengutamakan penguasaan ketrampilan menari bagi anggota belajarnya.

Tari Topeng
Topeng berasal dari kata “Taweng” yang berarti tertutup atau menutupi. Sedangkan menurut istilah umum, kata topeng mengandung pengertian sebagai penutup muka/kedok. Berdasarkan asal kata tersebut, maka tari Topeng pada dasarnya merupakan seni tari tradisional masyarakat Indramayu yang spesifik menonjolkan penggunaan penutup muka berupa Topeng atau kedok oleh para penari pada pementasannya. Macam-macam Topeng yaitu Panji menggambarkan kesucian manusia yang baru lahir di dunia, Samba melambangkan kelincahan masa kecil, Rumyang menggambarkan manusia pada akhir baligh, Patih menggambarkan manusia yang sudah menemukan posisi tegas, dan Kelana melambangkan ungkapan angkara murka yang mengejawantah.
Topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah, Topeng dikesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk Topeng bermacam-macam, ada yang menggambarkan sifat lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan, Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang perna diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, Topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci.
Simbol-simbol sarat makna dari sebuah pementasan tari topeng disampaikan melalui warna Topeng, jumlah Topeng, dan juga jumlah gamelan pengiringnya. Disebut tari Topeng karena penarinya menggunakan Topeng disaat menari. Tari Topeng ini banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan maupun cerita yang ingin disampaikan, terkadang tari Topeng dimainkan oleh satu penari (tarian solo), atau juga dimainkan oleh beberapa orang.
Gerak  adalah  yang  menjadi  unsur utama  dalam  tari  yang  mengandung  aspek tenaga, ruang dan waktu. Maksudnya adalah untuk  menimbulkan  gerak  yang  halus  yang mempunyai  kekuatan  dan  mampu mengubah  suatu  sikap  dari  anggota  tubuh. Perubahan sikap bisa dikatakan gerak dalam seni tari adalah merupakan hasil dari proses pengolahan dari gerak yang telah mengalami stilisasi atau diolah (Jazuli 1989:4). Menurut Murgiyanto  (1992:4) bahwa tidak semua gerak dapat dikatakan bahan penyusunan tari atau merupakan gerak tari. Setiap gerak dapat diubah atau digarap menjadi gerak tari dengan  melakukan  idealisasi (pengindahan) atau  distorsi  (perubahan) dari bentuknya yang biasa.
Musik iringan dalam tari merupakan sarana  pendukung  yang  tidak  dapat dipisahkan  dengan yang lainnya karena keduanya berasal dari sumber yang sama pula. Fungsi iringan dalam tari menurut Jazuli (1989:9) sebagai berikut: 1) Sebagai pengiring tari maksudnya dalam musik yang dapat berperan untuk mengiringi suatu tarian saja sehingga tidak banyak menentukan atau lebih mengutamakan isi tari, 2) Sebagai pemberi suasana tari seperti suasana sedih, gembira, tegang, bingung dan sebagainya, 3) Sebagai  ilustrasi  atau pengantar tari maksudnya memberi suasana pada saat  tertentu jika  dibutuhkan  pada suatu garapan.
Tata  busana  tari  mempunyai  fungsi untuk  mendukung  tema  atau  isi  tarian  dan untuk  memperjelas  peranan-peranan  dalam suatu pememtasan tari. Busana yang baik bukan  hanya  menutup  tubuh  saja  tetapi mendukung  desain  ruang  disaat  penari sedang  menari  (Jazuli 1989: 16). Dalam pementasan tari tata rias sangatlah membantu mewujudkan  ekspresi muka penari. Tata rias busana tidak sekedar bertujuan untuk mempercantik diri  atau ganteng,  tetapi  betul-betul  disesuaikan dengan peranan yang akan dibawakan oleh penari. Rias yang tidak sesuai dapat memberi kesan jelek, juga dapat mengacaukan ekspresi penari tersebut (Suhendi 1986:8). Tata rias bagi penari senantiasa menjadikan  perhatian yang sangat penting karena fungsi rias disamping merubah karakter pribadi menjadikan faktor tokoh yang diperankan, juga berfungsi untuk memperkuat ekspresi dan menambah daya tarik atau  kecantikan dalam penampilan (Jazuli  1989:18).

Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Topeng
Tari merupakan salah satu warisan budaya yang perlu kita jaga dan kita lestarikan kebenaranya, karena suatu budaya adalah cerminan suatu bangsa, maka dari itu sebagai warga yang baik kita perlu mempertahankan kebudayaan yang sudah ada. Adapun salah satu contoh warisan budaya adalah tari Topeng. Oleh karena itu Sanggar Mulya Bhakti berusaha untuk mempertahankan eksistensi tari Topeng.
Adapun upaya pihak Sanggar Mulya Bhakti tersebut antara lain:
1.      Pengelola Sanggar Mulya Bhakti upaya yang dilakukan untuk tetap mempertahankan eksistensi tari Topeng adalah diadakannya latihan secara terprogram dengan cara menetapkan tari Topeng sebagai materi tetap bahan ajar di Sanggar Mulya Bhakti.
2.      Setiap ada murid baru materi yang diajarkan terlebih dahulu adalah tari Topeng sebelum mempelajari tari yang lain.
3.      Selain diajarkan di sanggar, tari Topeng diajarkan di sekolah.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian upaya mempertahankan dan memperkenalkan tari Topeng  disanggar Mulya Bhakti yang ada di Jalan Raya Jatibarang-Karangampel KM.3 Desa Tambi Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Terkait dengan upaya yang dilakukan oleh Sanggar Mulya Bhakti dapat disimpulkan bahwa tari Topeng dijadikan materi tetap bahan ajar di Sanggar Mulya Bhakti, melakukan pementasan dengan mempertahankan kualitas, dan berusaha menampilkan tari Topeng ketika ada permintaan penawaran pementasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar