CARA MENANGGULANGI SAMPAH DENGAN MENDAUR ULANG
MENJADI TAS RAMAH LINGKUNGAN
Oleh: Nurfatikah
ABSTRAK
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki
nilai ekonomis. (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). Selain itu
sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah
sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi beberapa bagian
yaitu, Sampah organik: sampah yang
terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti
sisa makanan dan guguran daun. Dan sampah
anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis. Adapun prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah
agar sampah dapat dikelola dengan baik adalah sebagai berikut: pertama
Mengurangi, kemudian menggunakan kembali, mendaur ulang, dan mengganti. Dengan prinsip-prinsip
tersebut sampah bisa ditangani dan diminimalisir. Selain itu manfaat dalam
pengelolaan sampah adalah untuk penghematan sumber daya alam, Penghematan
energi, Penghematan lahan TPA, Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman) dan
Mengurangi pencemaran. Jika kalian mempunyai sampah atau barang bekas akan
lebih baik jika sampah atau barang bekas tersebut di daur ulang menjadi
barang-barang yang memiliki nilai guna. Karena banyak sekali kreasi-kreasi yang
bisa dibuat dengan mendaur ulang sampah. Salah satunya membuat tas yang ramah
lingkungan dengan bahan plastik yang sudah tidak terpakai lagi. Tak hanya tas,
bahan plastik yang sudah tidak terpakai bisa juga digunakan untuk membuat
tempat tisu, dan lain sebagainya. jika kita benar-benar bisa membuat kreasi
yang menarik apapun bisa menjadi barang yang memiliki nilai guna.
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Dalam kehidupan
sehari-hari, banyak sekali barang yang kita pakai atau kita gunakan, dari
barang yang berguna untuk kebutuhan tubuh seperti sandang, pangan, atau
kebutuhan lainnya. Namun hal ini tak lepas dari adanya sampah. Segala jenis
barang yang kita gunakan pasti penimbulkan adanya sampah. Sehingga jika
kebutuhan kita semakin banyak maka semakin banyak pula sampah. Sebagai
masyarakat yang baik dan menjaga kebersihan lingkungan, alangkah baiknya kita
dapat mengolah sampah dengan sebaik-baiknya, agar sampah yang setiap hari kita
buang tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan maupun bagi kesehatan
tubuh kita.
Sampah menjadi masalah
hampir disetiap daerah, kota, bahkan disetiap negara. Karena setiap harinya
masyarakat melalakukan aktivitas yang mengakibatkan sampah. Sebagai masyarakat
hendaknya kita harus bisa meminimalisir adanya sampah, seperti mengurangi
pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lebih menghemat pemakaian
barang-barang, dsb. Selain itu bau sampah yang tidak sedap sering dihinggapi
lalat dan mendatangkan penyakit.
Walapun sampah adalah
bahan yang sudah tidak dipakai atau tidak ada nilainya lagi, tetapi sampah
dapat juga berguna bagi masyarakat dan lingkungan. Banyak hal yang dapat
dilakukan masyarakat dalam mengelola sampah, seperti pemanfaatan sampah untuk
pupuk tanaman, sehingga tanaman menjadi subur dan cepat berbunga. Selain sampah
juga bisa didaur ulang menjadi berbagai barang-barang prabotan rumah, hiasan,
dan masih banyak lagi. Baiknya kita sebagai masyarakat bisa lebih pintar lagi
dalam mengelola sampah, sehingga sampah tak hanya dibuang atau dibakar begitu
saja, agar kita juga bisa mengurangi dampak buruk adanya sampah.
2.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas maka kita dapat merumuskan maslah dalam penelitian ini yaitu bagaimana
cara menanggulangi sampah dengan mendaur ulang sampah menjadi tas yang ramah
lingkungan.
3.
TUJUAN
PENELITIAN
Dari rumusan masalah di atas kita
mengetahui tujuan penelitiannya yaitu tentang bagaimana cara menanggulangi
sampah dengan mendaur ulang sampah menjadi tas yang ramah lingkungan.
4.
MANFAAT
PENELITIAN
Hasil penelitain ini diharapkan agar
pembaca maupun penulis dapat mengelola sampah dengan baik dan benar, agar
masalah sampah yang berada dilingkungan sekitar bisa ditanggulangi, salah
satunya dengan cara mendaur ulang sampah dengan menjadikan barang-barang yang
memiliki nilai guna, yang salah satunya dengan cara membuat tas yang ramah
lingkungan.
B.
KAJIAN
PUSTAKA
1.
Pengertian
dan Jenis-jenis Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak
mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan atau materi
berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).
“Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.”
(Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). “Sampah adalah sesuatu
yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”.
(Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) “Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.”
(Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996).
Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian,
perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah
dibedakan menjadi:
1.
Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan
yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran
daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
2.
Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan
yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan
penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam.
Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan
berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun
seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Sampah berdasarkan Sumbernya :
1.
Sampah alam: sampah yang diproduksi
di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti
daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
2. Sampah
manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
3. Sampah rumah
tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah tangga, sampah yang dihasilkan oleh
kebanyakan rumah tangga adalah kertas dan plastik.
4. Sampah
konsumsi: sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan barang
seperti kulit makanan dan sisa makanan.
5. Sampah
perkantoran: sampah yang berasal dari lingkungan perkantoran dan pusat
perbelanjaan seperti sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan logam.
6. Sampah
industri: sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari sampah
umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
7. Sampah
nuklir: sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga
manusia.
Namun, meskipun terbukti sampah itu
dapat merugikan, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat dengan
cara di daur ulang. Untuk meminimalisasikan dampak dari sampah, sampah yang
dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang
secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur
seperti yang ada saat ini. Selain itu industri-industri juga dihimbau untuk
mendesain ulang produk-produk, untuk memudahkan proses daur ulang produk
tersebut.
2.
Prinsip
Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan
dalam pengolahan sampah:
–
Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material
yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak
sampah yang dihasilkan.
–
Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa
dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang
(bahasa Inggris: disposable).
–
Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna
didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
–
Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan
lama.
Berikut adalah poin-poin penting
dalam pengelolaan sampah dan rangkaian pembuangan sampah yang ideal:
1. Pemilahan
·
Pemilahan dari sumber dihasilkannya sampah yang
terdiri dari sampah organik dan anorgainik
·
Pemilihan sampah yang masih memiliki sumber energi
tinggi
·
Pemanfaatan kembali sampah yang memiliki resources bernilai
tinggi.
2. Pewadahan
·
Pewadahan individual disediakan di tingkat rumah dengan
menyediakan 2 unit penampungan sampah terdiri dari sampah organic dan anorganik
·
Pewadahan komunal (container atau TPS) khusus untuk
menampung berbagai jenis sampah baik organik maupun anorganik seperti untuk
sampah plastik, gelas, kertas, pakaian/tekstil, logam, sampah besar (bulky
waste), sampah B3 (batu baterai, lampu neon, dll) dan lain-lain.
3.
Pengumpulan
·
Waktu pengumpulan door to door setiap 1 sampai 2
hari
·
Waktu pengumpulan sampah dari TPS 1 x seminggu
4.
Pengangkutan
·
Pengumpulan sampah dengan compactor
truck berbeda untuk setiap jenis sampah.
5. Daur
Ulang
Contoh kegiatan daur ulang adalah
antara lain adalah :
·
Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan
terutama untuk keperluan eksternal
·
Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai
bijih plastik untuk dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember dll
·
Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen
pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan pemilahan untuk
setiap komponen yang dapat digunakan kembali
·
Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas
(putih, hijau dan gelap) dan dihancurkan
6.
Composting
·
Composting dilakukan secara manual atau semi mekanis
baik untuk skala individual, komunal maupun skala besar (di lokasi landfill).
·
Pembuatan lubang biopori yang berfungsi upaya
composting juga dan sebagai lubang resapan air.
7. Biogas
·
Sampah organik sebagian diolah dengan alat digester sebagai
energi (gas bio).
·
Pemanfaatan gas bio antara lain untuk district
heating, energi listrik, dan kompor untuk memasak.
8.
Incinerator
·
Incinerator komunal dengan kapasitas minimal per
unitnya 500 ton per hari.
·
Energi panas dari incinerator digunakan untuk district
heating (T 50 – 70 derajat Celcius) dan supplai listrik (20 – 40 % pasokan
listrik berasal dari incinerator).
·
Emisi gas dari Incinerator sesuai dengan ketentuan
standar kualitas udara termasuk komponen dioxin.
9. Landfill
·
Landfill di fasilitasi oleh sarana utama dan saran
penunjang yang lengkap
·
Pemadatan sampah mencapai kepadatan 700 – 800 ton/m3
·
Penutupan tanah harian dengan geo textile
·
Penutupan tanah intermediate memanfaatkan sisa
konstruksi bangunan
·
Penutupan tanah akhir dilakukan dengan sangat ketat
dan mencapai ketebalan 2 – 10m
·
Pengolahan gas dilengkapi dengan gas regulator, pompa
pengisap gas, alat deteksi gas, turbin, boiler dan lain-lain.
·
Pengolahan lindi (leachate) dilakukan dengan
aerator atau oxidation pond
·
Efluennya harus dialirkan ke pipa sewerage yang menuju
instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
Namun pada kenyataannya, Cara pengendalian sampah yang
paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam
diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan
peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan
perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
3. Manfaat Pengelolaan Sampah
1. Penghematan sumber
daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri
(bersih, sehat, nyaman)
5. Mengurangi pencemaran
Pada skala rumah tangga. Sampah
rumah tangga dikelompokan menjadi 3, plastik pertama berisi sampah yang dapat
dijual atau di daur ulang dan hasilnya dapat digunakan masyarakat untuk media
tanam atau pupuk hayati dan dapat pula dijual. Plastik kedua berisi sampah
organik yang akan diangkut ke pusat pengolahan sampah utuk dijadikan
pupuk hayati. Sementara plastik ketiga berupa sampah yang diangkut ke TPA
karena tidak dapat digunakan lagi. Hal ini, dilakukan secara bersama oleh
seluruh anggota masyarakat. Kerjasama masyarakat ini dapat mengurangi volume
sampah yang dIbuang ke TPA sehingga lingkungan menjadi bersih dan taraf kehidupan
masyarakat dapat ditingkatkan. Usaha penanganan sampah yang dengan
melibatkan satuan masyarakat, memberikan dampak positif yang luar biasa
terhadap lingkungan. Jika setiap wilayah memiliki manajeman persampahan secara
terpadu, kita dapat menikmati indahnhya lingkungan kita.
C.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1.
Cara Membuat
Tas dari Bahan plastik Minuman Bekas
Metode
pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, namun dalam hal
meminimalisir adanya penumpukan dan pembuangan sampah, perlu adanya daur ulang
sampah, atau memproses kembali barang-barang yang sudah tak layak pakai menjadi
barang-barang yang berguna atau memiliki nilai guna. Dalam proses mendaur ulang
ini perlu adanya kreativitas yang baik, sehingga barang apapun bisa menjadi
sesuatu yang berguna. Dari mulai barang untuk perabotan rumah tangga, hiasan
rumah, dan barang-barang lainnya yang memiliki nilai guna dan nilai jual.
Selain dapat mengurangi banyaknya sampah kamu juga secara tidak langsung
mengurangi berbagai sumber masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Berikut
ini adalah kreasi mendaur ulang plastik bekas minuman menjadi tas yang ramah
lingkungan.
a.
Proses pembuatan plastik bekas
minuman menjadi tas yang ramah lingkungan.
·
Siapkan alat dan bahan
-
Plastik bekas minuman (bisa bekas
diterjen, plastik bekas makanan ringan dll)
-
Gunting
·
Cara membuat tas dari plastik bekas
-
Bersihkan plastik bekas yang akan
menjadi bahan membuat tas dengan tisu, atau rendam dengan air, sehingga kotoran
atau bekas dari plastik tersebut hilang.
-
Gunting bagian kedua sisi plastik
-
Kemudian lipat dua sisi plastik ke
dalam, sehingga membentuk persegi panjang.
-
Sambungkan plastik-plastik yang
sudah dilipat hingga membentuk pola yang diinginkan.
Plastik bekas minuman serbuk
Bungkus plastik minuman serbuk yang
sudah dilipat ke dalam.
Pembuat tas, posisi plastik
dimasukkan kedalam plastik sehingga posisi menjadi saling terkait.
Lakukan secara terus menerus
sehingga membentuk pola yang diinginkan
Bentuk pola yang sudah menjadi tas
selempang
Bahan plastik minuma bekas yang
sudah menjadi barang, tidak hanya menjadi tas, tetapi juga bisa menjadi tempat
tisu dan barang-barang multi fungsi lainnya.
D.
SIMPULAN DAN
SARAN
Cara
pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran
dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan
yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para
perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya. Marilah kita sama-sama
membenahi lingkungan disekitar kita agar lingkungan yang kita tempati ini
menjadi lebih baik lagi.
E.
DAFTAR
PUSTAKA
Kementerian Lingkungan Hidup. 2005
Destiana , D.C, dkk. 2010. Konsep penangan sampah. Environmental
engineering ITB
Yayasan Bintari. Desentralisasi Pengelolaan Sampah Masyarakat Bukit Kencana
Jaya. Semarang
Alex S. 2012. Sukses Mengolah
Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Daniel, Valerina. 2009. Easy
Green Living. Bandung: Hikmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar