KONSEP DAN
PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN OLAHRAGA BULUTANGKIS
Oleh: Emi Kartini
ABSTRAK
Emi Kartini. 2015.
Konsep dan metode pembelajaran dalam pembelajaran permainan olahraga bulu
tangkis. Kata kunci: mengetahui apa saja konsep dan metode pembelajaran dalam
pembelajaran bulu tangkis.
Tujuan
utama dari pendekatan taktis dalam pengajaran permainan bulu tangkis adalah
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bermain bulu tangkis.
Suatu
hal yang terpenting untuk menerapkan pendekatan dalam pembelajaran permainan
bulu tangkis adalah mengembangkan kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan
menguraikan masalah-masalah taktik yang relevan. Dengan memilih materi
pembelajaran dari kerangka kerja. Masalah-masalah taktik utama dalam
bulutangkis diantaranya bahwa pemain harus membuat skor, menjaga skor, dan
memulai kembali permainan secara efektif.
Hal
yang dikaji dalam jurnal ini adalah mengenai konsep dan pembelajaran dalam
pembelajaran permainan olahraga bulu tangkis.
A.
PENDAHULUAN
Untuk menguasai
ketrampilan bermain, tidak hanya cukup dengan menguasai teknik memainkan bola,
namun meliputi juga keterampilan-keterampilan gerak lain untuk mendukung pemain
yang membawa bola, namun meliputi juga keterampilan-keterampilan gerak lain untuk
mendukung pemain yang membawa bola. Misalnya, bagi pemain yang sudah teranmpil
mengoperkan bola secara tepat akan tidak berguna jika salah satu pemain yang
akan menerima operan tersebut tidak bergerak ke daerah yang bebas dari
pengawalan lawan.
Contoh lain misalnya
serangan tim lawan akan berhasil jika beberapa pemain bertahan tidak mampu
bergerak ke daerah tertentu secara tepat untuk membatasi ruang gerak tim lawan.
Keterampilan-keterampilan gerak demikian biasanya diabaikan dalam proses
pembelajaran selama pelajaran berlangsung, siswa disibukkan oleh
latihan-latihan keterampilan teknik berdasarkan kriteria teknik yang baku.
Yang menjadi masalah
besar adalah jika bola dan lapangan terbatas. Banyak siswa yang menunggu
giliran. Dari enam puluh waktu yang disediakan oleh seorang siswa untuk
memainkan bola, sehingga secara keseluruhan jumlah waktu aktif berlatih siswa
relatif rendah.
Pengembangan batasan
penampilan bermainan ini, dalam proses pembelajaran harus di terapkan sebagai
tujuan, pemilihan materi, dan prosedur penilaian yang harus di pilih. Setelah pemahaman taktik siswa meningkat,
permainan harus dilanjutkan dengan melibatkan peningkatan kompleksitas taktik.
Masalah ini pada
hakekatnya berkenaan dengan penerapan beberapa keterampilan teknikk dalam situasi
permainan. Keterampilan ini berlandaskan pada kesadaran ddan pemahamannya
tentang kaitan antara teknik dan taktik dalam bermain bulu tangkis.
Dari masalah diatas
maka penulis akan membahas tentang konsep dan pembelajaran dalam pembelajaran
permainan olahraga bulu tangkis.
B.
KAJIAN
PUSTAKA
1) Karakteristik
dan Gerak Dasar Permainan Bulu tangkis
Permainan bulu tangkis
merupakan permainan yang bersifat individual, dan dapat dilakukan dengan cara,
satu orang melawan satu orang, atau dua orang melawan dua orang. Permainan ini
menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kock sebagai objek yang di pukul.
Lapangan permainan
berbentuk segi empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara dua daerah,
masing-masing daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan. Tujuan
permainan adalah berusaha untuk menjatuhkan kik di daerah permainan lawan dan
berusaha agar lawan tidak dapat memukul kembali kok atau terpaksa jatuh di
daerah permainan sendiri. Pada saat
permainan berlangsung, masing-masing pemain berusaha memukul sebelum kok
menyentuh lantai di permainan sendiri. Apabila kok jatuh di lantai atau
menyangkut di net, maka permainan terhenti.
Gerak yang terdapat
dalam permainan, yang paling nyata yaitu gerakan memukul dengan raket. Selain
itu lantas ada gerakkan melangkah, gerakkan berpindah posisi, gerakkan
meloncat, gerakkan badan ke berbagai arah dari posisi diam, dan sebagainya.
Kesemua gerakkan itu terangkai dalam suatu kesatuan pola gerak.
Jenis keterampilan
gerak dalam bulutangkis mencakup tiga komponen keterampilan dasar, yaitu
keterampilan lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Dalam rumpun
keterampilan lokomotor gerak dasar tampak dalam bentuk garakkan menggeser,
malangkah, berlari, memutar badan, dan melompat. Dalam rumpun gerak non
lokomotor terlihat dalam sikap berdiri saat servis atau menerima servis, gerak
melenting, menjangkau, atau mewakili oleh gerakkan memukul bola bulu dengan
raket dari berbagai posisi ke lapangan lawan.
Dari kesemua bentuk
gerakkan yang banyak tadi, dapat diidentifikasi gerak dominan, sebagai ciri
utama permainan bulu tangkis. Pola gerak dominan tersebut meliputi berbagai
macam cara berdiri, dan melangkah, misalnya melangkah ke depan, melangkah ke
belakang, melangkah ke samping kiri dan kanan, mundur, serong kiri, dan serong
kanan. Kemudian ada juga keterampilan melompat yang dilakukan ketika melakukan
pukulan-pukulan atas. Ada pula gerakkan memukul kock dengan menggunakan raket
yang dapat dilakukan dari atas kepala dari samping atau mendatar dan dari
bawah.
Pola gerak utama yang
mendukung pelaksanaan teknik bermain berikut Pola Gerak Dominan (PGD). Setiap
cabang olahraga pasti memiliki PGD-nya masing-masing, walau tidak jarang
beberapa cabang olahraga memiliki PGD yang serupa. PGD inilah yang membedakan
anatara satu cabang olahraga dengan olahraga lainnya.
PGD
merupakan syarat untuk membentuk keterampilan khas dalam suatu cabang olahraga.
Jika seseorang tidak memiliki PGD yang diperlukan, ia tidak akan mampu
menunjukkan keterampilan yang baik dalam suatu cabang olahraga yang
bersangkutan. Sebaliknya, PGD khas olahraga tertentu akan mendukung kemampuan
seseorang untuk mencapai performa secara memadai, terutama bila PGD itu sering
dilatiih. Karena itu ada kaitan yang bersifat timbal balik. Misalnya jika
pemain kurang terampil melakukan gerakkan memukul dari samping kiri dan
gerakkan langkah ke depan, maka ia akan mendapatkan kesulitan untuk menguasai
lapangan bulutangkis.
Hal
ini karena ia memiliki kelemahan dalam dua PGD yang diperlukan untuk bermain
bulutangkis,yaitu memukul dari samping kiri dan melangkah ke depan. Akan tetapi
jika pemain itu terus belajar dan berlatih, gerakkan memukul dari samping kiri
dan gerakkan melangkah ke depan net akan di kuasainya. Pencapaian hasil belajar
semakin cepat pula bila di bina oleh guru penjas yang mengerti kelemahan pemain
atau siswanya.
Lambat laun PGD
memberikan beberapa keuntungan. Pertama, siswa akan berkembang potensi gerak
dan kemampuannya, sehingga memiliki kesiapan untuk mendalami olahraga yang
bersangkutan. Bahkan, bukan hanya untuk satu cabang olahraga karena beberapa
cabang olahraga memiliki PGD yang serupa. Kedua, dikaitkan dengan kondisi
persekolahan di Indonesia yang selalu kekurangan alat dan fasilitas olahraga,
pengembangan PGD dari suatu cabang olahraga merupakan pilihan yang tepat.
Demikian halnya untuk
pelajaran bulu tangkis. Para siswa akan mendapat keuntungan jika guru berusaha
memberikan program yang bisa mengembangkan PGD yang sesuai dengan bulu tangkis.
Gerakkan-gerakkan melangkah, menggeser ke kiri dan ke kanan, maju dan mundur,
serta sesekali melompat, perlu di bina terlebih dahulu, sebagai landasan
keterampilan bermain. Kesemua gerak dasar, seperti pergerakkan maju, mundur dan
menayamping itu pada akhirnya bisa diarahkan untuk mendukung kerja kaki yang
baik. Kerja kaki pada intinya adalah penempatan posisi kaki yang tepat untuk
menerima atau mengambil bola. Dengan
kerja kaki yang baik, efisiensi dan kelincahan gerak akan terjamin di samping
terhindarnya kesalahan koordinasi yang di sebut salah langkah.
Salah satu kerja kaki
yang baik adalah kalau bola di depan net, maka pengambilan bola bagi pemain
yang menggunakan tangan kanan di depan. Demikian sebaliknya ketika pemain
mengambil bola dibelakang, biasanya kaki kanannya berada di belakang. Berapapun
langkah yang diambil dan ke arah manapun gerakkan dilakukan, kaki kanan
tersebut harus selalu berada di ujung, jika pemainnya menggunakan tangan kanan.
Jika sebaliknya posisi di ataspun harus disesuaikan.
C.
ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
Bulu
tangkis merupakan permainan yang dapat dimainkan oleh siswa pada semua level
kemampuan. Anda memainkannya pada semua tingkatan dan sangat cocok untuk
mengajar siswa pada kemampuan yang berbeda. Sayangnya ada beberapa siswa tahap
awal yang masih meyakini bahwa bulu tangkis merupakan permainan yang secara
teknik sulit untuk dimainkan.
Pembelajaran
pertama dimulai dengan insruksi verbal yang berhubungan dengan beberapa bagian
raket yang mungkin tidak ingin di ketahui siswa. Dan berikutnya pengenalan pada
servis bawah, karena hal ini menurut penulis dipilih karena keterampilan ini
penting untuk memulai permainan. Jika ada beberapa siswa yang kesulitan untuk
menampilkan servis bawah, misalnya kock tidak dapat di pukul atau pukulannya
tidak pas, maka. pengajar harus terus
mengajarkannya hingga siswa meraih
kemampuan yang memuaskan. Untuk selanjutnya kemampuan ini dapat di jadikan
landasan untuk melanjutkan pada keterampilan berikutnya yang lebih tinggi.
Pendekatan
taktis yang diajarkan ini berusaha agar siswa diperkenalkan kepada modifikasi
kondisi dan situasi permainan yang sesungguhnya dengan segera. Pada awalnya
mereka diperkenalkan pada bentuk-bentuk permainan sederhana yang memungkinkan
mereka berhasil melakukannya. Misalnya dengan memperkenalkan cara menempatkan
kock pada raket dan melemparkannya
melewati net.
Permainan
tunggal merupakan fokus pembelajaran utama sebab permainan ini secara taktis
lebih mudah dibandingkan dengan permainan ganda. Kompleksitas taktis permainan
meningkat sejalan dengan kemajuan belajar siswa. Keterampilan-keterampilan baru
diajarkan setelah siswa memahami pentingnya keterampilan tersebut untuk
memecahkan masalah-masalah taktis yang diberikan oleh permainan.
Tingkat
kemajuan belajar level 1
Kompleksitas taktik
pada level ini di fokuskan pada persiapan untuk melakukan serangan
dengan menciptakan ruang pada sisi net lapangan lawan dan daerah pertahanan
pada sisi net lapangan sendiri. Dalam hal ini Anda dapat mengenalkan
keterampilan pukulan dari atas kepala
jauh ke belakang lapangan lawan.
a. Tingkat
pembelajaran level 1
Pelajaran
1
Masalah taktis : menciptakan ruang
Fokus
pelajaran : peramainan tunggal setengah
lapang
Tujuan
: mempertahankan kock dalam permainan
Tujuan aktifitas : mempertahankan reli
selama mungkin dengan melakukan pukulan dari bawah dan dari atas.
Tingkat
kemajuan belajar level 2
Kompleksitas taktik pada level 2
mengembangkan kemampuan siswa untuk membuat dan mempertahankan ruangan dengan
memperkenalkan servis tinggi dan rendah. Keterampilan tesebut diperkenalkan
dalam konteks masalah taktis.
Keterampilan ini di sajikan melalui pertanyaan
guru yang tepat sebagai pemecahan masalah yang potensial terhadap
masalah-masalah taktis pada penciptaan dan pertahanan ruang.
Pelajaran
1
Masalah
taktis : menciptakan ruang
Fokus
pelajaran : menciptakan ruang daris serangan
Tujuan
: kembali ke tengah lapangan diantara pukulan
Tingkat
kemajuan belajar level 3
Level 3 meliputi bentuk permainan
tunggal setengah lapangan untuk lebih meningkatkan kompleksitas taktis
permainan ganda, siswa dapat mengembangkan lebih banyak pada teknik lanjutan
untuk mendapatkan angka dan bertahan melawan serangan sebelum mengeksplorasi
masalah taktis yang disajikan dalam permainan ganda.
Secara
khusus serangan dan pertahanan dilakukan secara berpasangan.
Pelajaran
1
Masalah
taktis : memenagkan angka
Fokus pelajaran : serangan drop shot
Tujuan
: bermain efektif, serangan drop shot secara cepat
D.
SIMPULAN
DAN SARAN
Simpulan
Permainan olahraga bulu
tangkis memang sangat tekenal dimana-mana, dari mulai atlet bulu tangkis,
sampai yang bukan atlet saja ingin mencoba memainkannya. Olahraga ini memang
sangat digemari. Permainan bulu tangkis merupakan permainan yang bersifat individual
dan dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang
melawan dua orang. Permainan ini menggunakan raket dan objek yang dipukulnya
adalah kock.
Permainan bulu tangkis
memang secara teknik sulit untuk dimainkan, tetapi jika kita mempelajarinya
secara cermat dan bersungguh-sungguh maka alhasil kita pasti akan mahir
memainkannya. Oleh karena itu pendekatan taktis ini muncul dalam pembelajaran
bulu tangkis karena harus menghindari pranggapan tentang hal bahwa bulu tangkis
sulit di pelajari secara teknik.
Saran
Olahraga dan bermain
yang dirancang dalam suatu proses pembelajaran yang kondusif, di yakini dapat
menghasilkan rasa senang bagi pemula, bersifat edukatif, menarik atau menantang
. oleh karena itu penulis menyarankan kepada pemabaca agar jika ingin mempelajari olahraga bulutangkis,
anda harus mempelajari terlebih dahulu konsep dan pembelajarannya dengan sungguh-sungguh.
DAFTAR PUSTAKA
Subarjah, Herman. 2001 Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bulu Tangkis.
Jakarta : Proyek Pembinaan kelas Olahraga.
Marsis,
dkk. 2010. 100 Atlet Legendaaris
Indonesia cabang bulu tangkis. Jakarta: Intimedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar