TIDUR CUKUP
BAGI KESEHATAN
Oleh: Wiwin Ariska
ABSTRAK
Mengapa tidur cukup bagi kesehatan? Karena Pada
dasarnya makhluk hidup butuh istirahat berupa tidur, baik itu hewan, tumbuhan,
dan manusia. Tidur biasa dilakukan pada malam hari dan siang hari, akan tetapi
pada hewan tertentu ada yang tidur pada pagi hari, pada tumbuhan pun waktu
tidur hanya pada musim – musim tertentu atau biasa disebut dengan dorminasi
tumbuhan, dan pada manusia tidur dilakukan pada malam hari dan terkadang ada
yang menambah waktu tidur mereka di siang hari. Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut
Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih responsif terhadap
rangsang internal. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur yaitu : penyakit, latihan dan
kelelahan, stres psikologis,
obat, nutrisi, lingkungan, motivasi. Gangguan teror tidur : Teror tidur (night terrors) adalah keadaan
menakutkan yang muncul selama tidur, disertai dengan teriakan, keluarnya keringat,
memukul-mukul, menangis, atau bahkan halusinasi.
Penyebab teror tidur : Gangguan tidur tersebut diatas biasanya berkaitan
dengan pengalaman-pengalaman yang menimbulkan tegangan dalam pola hidup atau
kegiatan individu sehari-hari. Mungkin kedua macam gangguan tidur itu secara
tidak teratur sebagai respon terhadap peristiwa tertentu yang mengganggu atau
mungkin juga terjadi berulang-ulang dan rupanya berputar sekitar konflik atau
keadaan emosi tertentu.
A.
PENDAHULUAN
Tidur merupakan suatu proses yang bersifat pasif dan
dianggap sebagai keadaan normal dari kehidupan kita. Pendapat ini dianut oleh
para ahli sampai tahun 1950-an. Saat ini diketahui bahwa saat manusia sedang
tidur aktifitas otak sangat aktif.
Tidur merupakan suatu aktivitas dimana
seluruh tubuh sedang berada dalam keadaan istirahat total. Menurut para ahli,
manusia membutuhkan tidur yang cukup yaitu sekitar 6 sampai 8 jam setiap hari.
Tidur merupakan proses fisiologi yang bersiklus bergantian dengan priode yang
lebih lama keterjagaan
Siklus tidur
dan bangun diregulasikan oleh jam tubuh (body clock). Body clock terletak di
dalam otak yaitu nucleus suprachiasmatic dan mempunyai periode selama 24 jam.
Selama satu periode 24 jam, manusia mempunyai waktu tidur normal selama 6-10
jam. Pola tidur manusia dipengaruhi oleh umur hal ini ditunjukkan dengan
terdapatnya gambaran yang khas pada kelompok umur bayi, dewasa dan orang tua.
Kelainan tidur dan pengaruhnya terhadap badan (organ)
dan jiwa baik pada orang sehat maupun orang sakit sudah banyak dipelajari
tetapi masih banyak peneliti maupun klinikus belum memahami misteri tidur. Hal
yang paling mendasar sekalipun yaitu mengapa seseorang harus tidur, apa guna
mimpi, proses biologis apa yang diperlukan untuk proses tidur yang terjadi
secara siklik atau mengapa kelainan tidur seringkali muncul pada orang yang
menderita kelainan fisik maupun jiwa. Paper ini akan
membahas mengenai fisiologis tidur, faktor-faktor yang mempengaruhi tidur,
irama sirkadian, dan masalah tidur. Pada jurnal ini akan dibahas mengenai
tidur cukup bagi kesehatan.di dalamnya ada pengertian tidur secara luas, fungsi tidur bagi
kesehatan dampak dari
kurang tidur, manfaat tidur cukup, mengatasi
gangguan teror tidur itu, saja yang menjadi teror dalam tidur, tips agar tidur nyenyak. Kemudian
tujuan masalahnya untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah panduan
penulisan karya ilmiah serta untuk menambah wawasan dan ilmu kami tentang pengertian tidur secara luas, fungsi tidur bagi
kesehatan, dampak dari kurang tidur, apa manfaat tidur cukup,
bagaimana mengatasi gangguan teror tidur itu, apa saja yang menjadi teror dalam tidur , bagaimana
tips agar tidur nyenyak.
B. KAJIAN
PUSTAKA
1.
Definisi
Tidur
Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih
responsif terhadap rangsangan internal. Perbedaan tidur dengan keadaan tidak sadar lainnya adalah pada keadaan tidur siklusnya dapat diprediksi dan
kurang respons terhadap rangsangan eksternal. Otak berangsur-angsur menjadi
kurang responsif terhadap rangsang visual, auditori dan rangsangan lingkungan
lainnya. Tidur dianggap sebagai keadaan pasif yang dimulai dari input sensoric
walaupun mekanismeinisiasi aktif juga mempengaruhi keadaan tidur. Faktor
homeostatik (faktor S) maupun faktor sirkadian (faktor C) juga berinteraksi
untuk menentukan waktu dan kualitas tidur.
2.
Fungsi Tidur
Fungsi tidur adalah restorative
(memperbaiki) kembali organ – organ tubuh. Kegiatan memperbaiki kembali
tersebut berbeda saat Rapid Eye Movement (REM) dan Nonrapid Eye Movement
(NREM). Nonrapid Eye Movement akan mempengaruhi proses anabolik dan sintesis
makromolekul ribonukleic acid (RNA). Rapid Eye Movement akan mempengaruhi
pembentukan hubungan baru pada korteks dan sistem neuroendokrin yang menuju
otak. Selain fungsi di atas tidur, dapat juga digunakan sebagai tanda terdapatnya
kelainan pada tubuh yaitu terdapatnya gangguan tidur yang menjadi peringatan
dini keadaan patologis yang terjadi di tubuh. Tidur adalah suatu periode
istirahat bagi tubuh berdasarkan atas kemauan serta kesadaran dan secara utuh
atau sebagian fungsi tubuh yang akan dihambat atau dikurangi. Tidur juga
digambarkan sebagai suatu tingkah laku yang ditandai dengan karakteristik
pengurangan gerakan tetapi bersifat reversible terhadap rangsangan dari luar.
Tidur dibagi
menjadi dua tahap secara garis besarnya yaitu:
1.
fase rapid
eye movement (REM) disebut juga active sleep.
2.
fase nonrapid
eye movement (NREM) disebut juga quiet sleep.
Non Rapid Eye Movement merupakan
keadaan aktif yang terjadi melalui osilasi antara talamus dan korteks. Tiga
sistem utama osilasi adalah kumparan tidur, delta osilasi, dan osilasi kortikal
lambat. Kumparan tidur merupakan sebuah cirri tahap tidur NREM yang dihasilkan
dari hiperpolarisasi neuron GABAnergic dalam nukleus retikulotalamus.
Hiperpolarisasi ini menghambat proyeksi neuron kortikotalamus. Sebagai
penyebaran diferensiasi proyeksi kortikotalamus akan kembali ke sinkronisasi
talamus. Gelombang delta dihasilkan oleh interaksi dari retikulotalamus dan
sumber piramidokortikal sedangkan osilasi kortikal lambat dihasilkan di jaringan
neokorteks oleh siklus hiperpolarisasi dan depolarisasi.
Fase awal tidur
didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam.
Bayi baru lahir total tidur 16-20 jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, kemudian
menurun 9-10 jam/hari pada umur diatas 10
tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa.
Tipe
NREM dibagi dalam 4 stadium yaitu:
1)
tidur stadium satu
Fase ini merupakan antara fase terjaga dan fase awal
tidur. Fase ini didapatkan kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan
tampak gerakan bola mata kekanan dan kekiri. Fase ini hanya berlangsung 3-5
menit dan mudah sekali dibangunkan. Gambaran EEG biasanya terdiri dari
gelombang campuran alfa, betha dan kadang gelombang theta dengan amplitudo yang
rendah. Tidak didapatkan adanya gelombang sleep spindle dan kompleks K.
2)
tidur stadium dua
Pada fase ini didapatkan bola mata berhenti bergerak,
tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase pertama. Gambaran
EEG
terdiri dari gelombang theta simetris. Terlihat adanya
gelombang sleep spindle, gelombang verteks dan komplek K
3)
tidur stadium tiga
Fase ini tidur lebih dalam dari fase sebelumnya.
Gambaran EEG terdapat lebih banyak gelombang delta simetris antara 25%-50%
serta tampak gelombang sleep spindle.
4)
tidur stadium empat
Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan.
Gambaran EEG didominasi oleh gelombang delta sampai 50% tampak gelombang sleep
spindle. Fase tidur NREM, ini biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100
menit, setelah itu akan masuk ke fase REM. Pada waktu REM jam pertama prosesnya
berlangsung lebih cepat dan menjadi lebih insten dan panjang saat menjelang
pagi atau bangun. Pola tidur REM ditandai adanya gerakan bola mata yang cepat,
tonus otot yang sangat rendah, apabila dibangunkan hampir semua organ akan
dapat menceritakan mimpinya, denyut nadi bertambah dan pada laki-laki terjadi
eraksi penis, tonus otot menunjukkan relaksasi yang dalam. Pola tidur REM
berubah sepanjang kehidupan seseorang seperti periode neonatal bahwa tidur REM
mewakili 50% dari waktu total tidur. Periode neonatal ini pada EEG-nya masuk ke
fase REM tanpa melalui stadium 1 sampai 4. Pada usia 4 bulan pola berubah
sehingga persentasi total tidur REM berkurang sampai 40% hal ini sesuai dengan
kematangan sel-sel otak, kemudian akan masuk ke periode awal tidur yang
didahului oleh fase NREM kemudian fase REM pada dewasa muda dengan distribusi
fase tidur sebagai berikut:
o
NREM
(75%) yaitu stadium 1: 5%; stadium 2 : 45%; stadium 3 : 12%; stadium 4 : 13%
o
REM;
25 %.
3.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tidur
Di antara faktor yang dapat
memengaruhinya adalah :
a.
penyakit
Sakit dapat
memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar
kebutuhan tidur seperti penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama
infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga penderitanya
membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit
yang menjadikan pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur.
b.
Latihan dan
kelelahan
Keletihan
akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga
keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada
seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan. Maka, orang
tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang
lambatnya diperpendek.
c.
Stres
psikologis
Kondisi stres
psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa. Seseorang yang
memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk
tidur.
d.
Obat
Obat dapat juga
memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses tidur
jenis golongan obat diuretik dapat menyebabkan insomnia, antidepresan dapat
menekan, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan
untuk tidur, golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia dan
golongan narkotik dapat menekan RF:M sehingga mudah mengantuk.
e.
Nutrisi
Terpenuhinya
kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein
yang tinggi maka sescorang tersebut akan mempercepat proses tcrjadinya tidur,
karcna dihasilkan triptofan yang
merupakan asam
amino hasil pencernaan protein yang dicerna dapat membantu mudah tidur.
Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga memengaruhi prosca
tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.
f.
Lingkungan
Keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat proses
terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi
seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mempengaruhi proses
tidur.
4.
Gangguan Teror Tidur
Teror tidur (night terrors)
adalah keadaan menakutkan yang muncul selama tidur, disertai dengan teriakan,
keluarnya keringat, memukul-mukul, menangis, atau bahkan halusinasi.
Teror tidur dan somnambulisme
sangat berhubungan erat, keduanya mempunyai karakteristik klinis dan
patofisiologis yang sama. Individu jarang sadar secara spontan dan bahkan
ketika setengah sadar ia tidak mengenal keadaan disekitarnya dan tidak dapat
ditenangkan selama serangan itu masih berlangsung.
Gambaran klinis teror tidur sebagai berikut:
a.
Gejala utamanya
yaitu satu atau lebih episode bangun dari tidur, mulai dengan berteriak karena
panic, disertai anxietas (kecemasan) yang hebat, seluruh tubuh bergetar dan
hiperaktivitas otonomik seperti jantung berdebar-debar, napas cepat, pupil
melebar dan berkeringat.
b.
Episode ini
dapat berulang dan lamanya setuap episode berkisar 1-10 menit, dan biasanya
terjadi pada sepertiga awal tidur malam.
c.
Relatif tidak
bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan teror
tidurnya, dan kemudian dalam beberapa menit setelah bangun biasanya terjadi
disorientasi dan gerakan-gerakan berulang.
d.
Ingatan
terhadap kejadian, kalaupun ada sangat minimal (biasanya terbatas pada satu
atau dua bayangan yang terpilah-pilah).
e.
Tidak ada bukti
gangguan organik.
f.
Penyebab teror tidur
Gangguan tidur tersebut diatas biasanya berkaitan dengan pengalaman-pengalaman
yang menimbulkan tegangan dalam pola hidup atau kegiatan individu sehari-hari.
Mungkin kedua macam gangguan tidur itu secara tidak teratur sebagai respon
terhadap peristiwa tertentu yang mengganggu atau mungkin juga terjadi
berulang-ulang dan rupanya berputar sekitar konflik atau keadaan emosi
tertentu.
5.
10 Macam Teror Yang Selalu Menghantui Tidur
Di dalam sehari
24 jam kita sudah melakukan banyak hal misalnya bekerja atau kegiatan lainnya.
Dan suatu kewajaran jika kita merasa lelah. Dan senjata yang paling ampuh
pastinya adalah tidur yang nyenyak. Ya, seperti yang telah kita ketahui tidur
semestinya bisa membuat kita tenang dan rileks setelah seharian bekerja. namun
tak selamanya tidur itu berjalan dengan mulus. Tak sedikit gangguan bahkan
teror yang masih sering menghantui tidur kita. dan tak jarang teror tersebut
sering hadir dalam tidur kita berupa mimpi buruk atau hal sangat mengganggu
lainnya. Dan ternyata tidak sedikit bentuk teror tersebut. untuk lebih
jelasnya, mari kita simak beberapa
a.
Gangguan Mimpi Buruk
Orang dengan
gangguan mimpi buruk sering terbangun dengan keringat dingin dan kenangan buruk
dalam mimpi yang mengerikan. Hal ini juga akan mengganggu kualitas hidupnya.
Karena sebagian dari mereka mungkin takut untuk tidur.
Stres dan
kurang tidur adalah pemicu utama mimpi buruk. Menurut American Sleep Association
(ASA) beberapa obat juga dapat memicu mimpi buruk. Pada kasus yang berat,
konseling atau obat penenang mungkin diperlukan untuk meredakan kecemasan yang
mendasari mimpi buruk.
b.
Tidur Sambil Berjalan (Sleepwalking)
Sekitar 15
persen orang dewasa kadang-kadang terbangun dan berjalan seenaknya di sekitar
rumah masih dalam keadaan tidur. Pada anak-anak, jumlahnya bahkan lebih tinggi.
Sleepwalking bisa dipicu oleh
stres, tidur tidak nyenyak, dan genetika. Orang yang tidur sambil berjalan
dapat melakukan apa saja. Mereka mengerti arah, dapat memindahkan perabot atau
membuka pintu.
Sebuah studi yang dipublikasikan
pada tahun 2003 dalam jurnal Molecular Psychiatry, menemukan bahwa 19 persen
orang dewasa yang berjalan dalam tidur terluka saat melakukan serangan malam
mereka.
Jatuh merupakan bahaya terbesar,
jadi jika Anda punya kebiasaan mengigau dan berjalan saat tidur, para ahli
menyarankan Anda memindahkan kabel listrik dan jauhkan tempat tidur dari tangga
c.
Teror Malam
Berteriak,
meronta-ronta, panik, dan mondar-mandir adalah gejala orang yang mengalami
teror malam. Tidak seperti mimpi buruk yang terjadi selama tidur, teror malam
terjadi biasanya terjadi di awal malam. Hal ini biasanya terjadi pada
anak-anak. Orang yang mengalami teror malam tiba-tiba akan duduk tegak, mata
terbuka, meskipun sebenarnya mereka tak melakukan pandangan. Penyebab pastinya
belum diketahui. Tapi demam, tidur tidak teratur dan stres dapat memicu teror
malam. Untungnya menurutnya ASA, teror malam akan berkurang seiring usia.
d.
Halusinasi Mengantuk
Kita biasa
melihat hal-hal aneh dalam mimpi. Tapi bagaimana
jika kita melihatnya saat sedang tidak bermimpi? Ini disebut dengan hypnagogic
hallucination yang terjadi selama transisi dari bangun tidur. Orang yang
mengalami hypnagogic hallucination biasanya mendengar suara-suara atau melihat
hal-hal aneh di kamar mereka.
e.
Sindrom Kepala Meledak (Exploding Head Syndrome)
Sindrom kepala
meledak tidak benar-benar meledakkan kepala. Gangguan ini terjadi selama tidur
nyenyak, ketika orang tiba-tiba bangun dengan terkejut oleh suara keras dan
tajam. Tidak ada rasa sakit atau bahaya yang terjadi pada sindrom ini. Penyebab
pasti sindrom kepala meledak pun belum diketahui, tapi diyakini hal ini terkait
dengan penyakit serius.
f.
Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)
Selama tidur,
aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak. Ini kelumpuhan sementara,
meskipun kadang-kadang kelumpuhan tetap ada bahkan setelah orang terbangun. Biasanya kelumpuhan tidur diikuti dengan
halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa ditindih dan tercekik.
g.
Perilaku gangguan REM (Rapid-Eye-Movement)
Gangguan
perilaku tidur REM terjadi paling sering pada orang dewasa yang lebih tua, dan
dapat merupakan gejala penyakit Parkinson, gangguan neurologis degeneratif.
h.
Gangguan tidur yang berhubungan dengan makanan
Orang dengan
gangguan ini akan makan pada saat malam hari. Biasanya orang yang mengalami ini
akan kehilangan sedikit memori di keesokan harinya. Beberapa kasus cukup membahayakan, karena mereka bisa saja menggunakan
pisau atau menyalakan kompor.
i.
Seksomnia
Seksomnia atau
atau Sexual Behaviour in Sleep (SBS) adalah kebiasaan seksual yang terjadi
ketika seseorang sedang tidur. Seksomnia dapat mengganggu (erangan seksual yang
keras), berbahaya (masturbasi merugikan) atau bahkan kriminal (kekerasan
seksual atau pemerkosaan).
j.
Insomnia
Insomnia adalah
kesulitan atau ketidakmampuan untuk tidur nyenyak. Hal ini dapat menyebabkan
iritasi dan kurangnya konsentrasi pada siang hari, dan jangka panjang kurang
tidur dapat benar-benar berbahaya. Kurang tidur
telah dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi dan serangan jantung, di
antara gejala buruk lainnya.
C. ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
1. Analisis
tidur
Pada dasarnya makhluk hidup butuh istirahat berupa
tidur, baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia. Tidur biasa dilakukan pada malam
hari dan siang hari, akan tetapi pada hewan tertentu ada yang tidur pada pagi
hari, pada tumbuhan pun waktu tidur hanya pada musim – musim tertentu atau
biasa disebut dengan dorminasi tumbuhan, dan pada manusia tidur dilakukan pada
malam hari dan terkadang ada yang menambah waktu tidur mereka di siang hari.
Biasanya orang jarang tidur pada siang hari karena
kesibukan yang mereka jalani. Padahal tidur sangat bermanfaat bagi seseorang,
karena tidur siang akan memulihkan tenaga tubuh setelah digunakan dalam
aktivitas dan dapat memulihkan tenaga tubuh untuk aktivitas yang akan mereka
jalani. Tidur merupakan sebuah proses fisiologis yang bersiklus bergantian
dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan dan juga suatu keadaan dibawah
sadar dimana seseorang itu masih dapat untuk dibangunkan dengan pemberian
rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. Manusia normal pada umumnya
melakukan aktivitas ini, meskipun hanya satu jam tiap hari. Pola tidur yang
sehat tentunya kita butuhkan dalam kehidupan sehari – hari. Baik itu dalam hal
kualitas tidur yang baik maupun kwantitas tidur yang baik pula. Dengan kita
berpola pada tidur yang sehat maka tidur yang kita lakukan dapat bermanfaat
bagi kesehatan. Aktivitas tidur yang kita lakukan bukan hanya sebagai suatu
bentuk istirahat saja namun juga dapat sebagai bentuk menjaga kesehatan tubuh
manusia.
2.
Dampak
Kurang Tidur
a. Kurang
tidur dapat menyebabkan terganggunya konsentrasi
hal
ini dikarenakan otak kita mengalami kelelahan sehingga memacu mata dan
mempengaruhi tubuh menjadi lemas.
b. Kurang
tidur membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit.
Hal ini terjadi akibat dari melemahnya
sistem kekebalan tubuhsehingga penyakit dapat dengan mudah menyerang.
3. Manfaat
tidur cukup
a. Meningkatkan
konsentrasi
b. Meningkatkan
daya tahan tubuh
c. Mengingatkan
energi
4. Tips
agar tidur nyenyak
a. Berolahraga
b. Membuat
jadwal tidur
c. Jangan
mengonsumsi makanan berat sebelum tidur
D.
PENUTUP
1.
Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih responsif terhadap rangsang internal.
- Tidur dibagi menjadi dua tahap secara garis besarnya yaitu fase rapid eye movement (REM) disebut juga active sleep, fase nonrapid eye movement (NREM) disebut juga quiet sleep.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur yaitu : penyakit, latihan dan kelelahan, stres
psikologis, obat, nutrisi, lingkungan, motivasi.
- Gangguan teror tidur : Teror tidur (night terrors) adalah keadaan menakutkan yang muncul selama tidur, disertai dengan teriakan, keluarnya keringat, memukul-mukul, menangis, atau bahkan halusinasi.
- Penyebab teror tidur : Gangguan tidur tersebut diatas biasanya berkaitan dengan pengalaman-pengalaman yang menimbulkan tegangan dalam pola hidup atau kegiatan individu sehari-hari. Mungkin kedua macam gangguan tidur itu secara tidak teratur sebagai respon terhadap peristiwa tertentu yang mengganggu atau mungkin juga terjadi berulang-ulang dan rupanya berputar sekitar konflik atau keadaan emosi tertentu.
- Perawatan : Beberapa ahli klinik berpendapat bahwa penyebab utama mimpi yang mengerikan adalah hipoglisemia (hypoglycemia) --- kadar gula rendah dalam darah --- dan melaporkan keberhasilan dalam perawatannya dengan menambah karbohidrat pada makan malam atau sebelum pergi tidur.
2.
Saran
Biasanya orang jarang tidur pada siang hari karena
kesibukan yang mereka jalani. Padahal tidur sangat bermanfaat bagi seseorang,
karena tidur siang akan memulihkan tenaga tubuh setelah digunakan dalam
aktivitas dan dapat memulihkan tenaga tubuh untuk aktivitas yang akan mereka
jalani tidurlah dengan teratur agar kesehatan kita masih tetap terjaga
DAFTAR PUSTAKA
Styawan. 28 November 2011. Pebedaan
REM dan NREM. http://styawan.mhs.unimus.ac.id/
2011/11/28/perbedaan-rem-dan-nrem/. Diunduh
pada tanggal 20 desember 2015 Pukul
18:00 WIB
Scribd.Skripsi Full.http://www.scribd.com/doc/45480624/Skripsi-Full.
Diunduh pada tanggal
20 Desember 2015 Pukul 17:50 WIB
Psychology mania. Fungsi tidur bagImanusia.
http://www.psychologymania.com/2012/08/fungsi-tidur-bagi-manusia.html. Diunduh pada tanggal 20 Desember 2015 Pukul
17:55 WIB.
Hidayat,A.
Azis Alimul dan Uliyah.2009.Keterampilan
Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.
HIDAYAT,
A.Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia.Jakarta:Salemba
Medika.
Hidayat, A.
Aziz Alimul dan Uliyah.2006.Ketrampilan
Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar