KESENIAN TARI TOPENG
Oleh: Cuciyanti
ABSTRAK
Kesenian menjadi salah satu kekayaan
budaya yang dimiliki oleh Indonesia, banyak kesenian tradisional yang harus
dijaga agar jangan sampai hilang. Berbicara tentang kesenian tradisional, salah
satu contoh kesenian tradisonal di daerah Jawa Barat ialah tari Topeng. Topeng
adalah benda yang dipakai diatas wajah. Biasanya topeng dipakai untuk
mengiringi musik kesenian daerah. Topeng dikesenian daerah umumnya untuk
menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk
Topeng bermacam-macam, ada yang menggambarkan sifat lembut, dan adapula yang
menggambarkan kebijaksanaan, topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi
paling tua yang perna diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar
masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan
yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci.
penelitian ini mengambil subjek upaya
mempertahankan eksistensi tari Topeng.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan upaya
mempertahankan eksistensi tari Topeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya
yang dilakukan oleh pihak sanggar dan kerjasama sanggar dengan sekolah-sekolah
yang ada di Jawa Barat.
PENDAHULUAN
Kesenian merupakan bagian dari budaya
dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari
dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa
manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain, misalnya mitos yang berfungsi
menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan
nilai-nilai kebudayaan secara umum, dan kesenian juga dapat mempererat ikatan
solidaritas suatu masyarakat.
Topeng adalah benda yang dipakai diatas
wajah. Biasanya Topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah. Topeng
dikesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas watak
dalam mengiringi kesenian. Bentuk topeng bermacam-macam, ada yang menggambarkan
sifat lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan, Topeng telah
menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang perna diciptakan peradaban
manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, Topeng memegang peranan penting dalam
berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Topeng tidak hanya terdapat nilai artistik
saja, tetapi juga mempunyai nilai-nilai yang bersifat simbolis. Topeng juga
bisa dikatakan sebagai cerminan karakter atau sifat manusia ketika dalam sebuah
pementasan seni tari ataupun yang lainnya, sebagaimana dengan karakter manusia
yang beragam, kita juga bisa membuat Topeng dengan berbagai macam karakter.
Kehidupan masyarakat saat ini
menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni tinggi, tidak hanya
karena keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan
pada raut wajah Topeng yang mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit
dijelaskan. Topeng biasanya terbuat dari kayu, kertas, kain, plastik dan logam
yang digunakan sebagai alat untuk menutup wajah. Pada zaman dahulu, Topeng
biasanya digunakan untuk menyembunyikan identitas diri agar tidak diketahui
oleh orang banyak.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi.
Analisis data digunakan dalam penelitian ini mengacu pada analisis secara
serempak mulai dari proses pengumpulan data, mereduksi, mengklasifikasi,
mendeskripsikan, menyimpulkan dan menginterpretasikan semua informasi secara selektif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi
Penelitian
Desa Tambi merupakan sebuah desa yang
strategis, hal ini disebabkan karena letaknya yang tidak jauh dari pusat Kota
Indramayu. Mata pencaharian penduduk Desa Tambi sebagian besar adalah wiraswasta,
selain sebagai wiraswasta adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), pertukangan, tani,
buruh tani, pensiunan, perdagangan dan jasa. Di desa Tambi ini terdapat
pelatihan tari yang dinamakan Sanggar Mulya Bhakti.
Sanggar Mulya Bhakti
Sanggar merupakan suatu tempat atau
sarana yang di gunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk
melakukan suatu kegiatan. Sanggar yang ada di Jalan Raya Jatibarang-Karangampel
KM.3 Desa Tambi Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, dan bergerak dibidang
pelatihan tari tradisional klasik ataupun kreasi baru, sanggar tersebut bernama Sanggar Mulya Bhakti yang dipimpin
oleh ibu Wangi Indriya.
Sanggar ini didirikan pada tahun 1983. Selain
pelatihan, Sanggar Mulya Bhakti juga
melakukan kegiatan penciptaan tari, tari yang sudah tercipta adalah tari
tari Topeng, Pelatihan rutin yang
diadakan di Sanggar Mulya Bhakti dilaksanakan satu minggu sekali, beda halnya
jika ada pementasan. Diadakan latihan rutin sebelum hari pementasan, minimal
tiga kali latihan berturut-turut sebelum pementasan.
Sifat sanggar tari adalah organisasi
yang dikelola secara professional pada bidang tertentu atau mengkhususkan pada
bidang tari. Bagi anggota sanggar yang telah menyelesaikan masa keanggotaannya
mendapatkan bukti diri sebagai anggota berupa sertifikat. Disamping itu sanggar
tari diharapkan dapat berfungsi untuk mengembangkan sekaligus melestarikan seni
tari sebagai wadah dalam kehidupan dan bisa meningkatkan keterampilan serta
kemampuan anak didik di Sanggar Mulya Bhakti
(Jazuli 1994: 57).
Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sanggar seni tari adalah suatu tempat atau sarana yang
digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan pelatihan seni
tari yaitu kegiatan yang lebih memfokuskan
pada bidang tari, baik tari tradisi maupun tari modern. Sanggar tari
merupakan bentuk pendidikan non formal yang melakukan kegiatan secara
terorganisasi dan mengutamakan penguasaan ketrampilan menari bagi anggota
belajarnya.
Tari Topeng
Topeng berasal dari kata “Taweng” yang
berarti tertutup atau menutupi. Sedangkan menurut istilah umum, kata topeng
mengandung pengertian sebagai penutup muka/kedok. Berdasarkan asal kata
tersebut, maka tari Topeng pada dasarnya merupakan seni tari tradisional
masyarakat Indramayu yang spesifik menonjolkan penggunaan penutup muka berupa
Topeng atau kedok oleh para penari pada pementasannya. Macam-macam Topeng yaitu
Panji menggambarkan kesucian manusia yang baru lahir di dunia, Samba
melambangkan kelincahan masa kecil, Rumyang menggambarkan manusia pada akhir
baligh, Patih menggambarkan manusia yang sudah menemukan posisi tegas, dan
Kelana melambangkan ungkapan angkara murka yang mengejawantah.
Topeng dipakai untuk mengiringi musik
kesenian daerah, Topeng dikesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan
atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk Topeng bermacam-macam,
ada yang menggambarkan sifat lembut, dan adapula yang menggambarkan
kebijaksanaan, Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang
perna diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia,
Topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan
nilai-nilai magis dan suci.
Simbol-simbol sarat makna dari sebuah
pementasan tari topeng disampaikan melalui warna Topeng, jumlah Topeng, dan
juga jumlah gamelan pengiringnya. Disebut tari Topeng karena penarinya
menggunakan Topeng disaat menari. Tari Topeng ini banyak sekali ragamnya, dan
mengalami perkembangan dalam hal gerakan maupun cerita yang ingin disampaikan,
terkadang tari Topeng dimainkan oleh satu penari (tarian solo), atau juga
dimainkan oleh beberapa orang.
Gerak
adalah yang menjadi
unsur utama dalam tari
yang mengandung aspek tenaga, ruang dan waktu. Maksudnya
adalah untuk menimbulkan gerak
yang halus yang mempunyai kekuatan
dan mampu mengubah suatu
sikap dari anggota
tubuh. Perubahan sikap bisa dikatakan gerak dalam seni tari adalah
merupakan hasil dari proses pengolahan dari gerak yang telah mengalami
stilisasi atau diolah (Jazuli 1989:4). Menurut Murgiyanto (1992:4) bahwa tidak semua gerak dapat
dikatakan bahan penyusunan tari atau merupakan gerak tari. Setiap gerak dapat
diubah atau digarap menjadi gerak tari dengan
melakukan idealisasi
(pengindahan) atau distorsi (perubahan) dari bentuknya yang biasa.
Musik iringan dalam tari merupakan
sarana pendukung yang
tidak dapat dipisahkan dengan yang lainnya karena keduanya berasal
dari sumber yang sama pula. Fungsi iringan dalam tari menurut Jazuli (1989:9)
sebagai berikut: 1) Sebagai pengiring tari maksudnya dalam musik yang dapat
berperan untuk mengiringi suatu tarian saja sehingga tidak banyak menentukan
atau lebih mengutamakan isi tari, 2) Sebagai pemberi suasana tari seperti
suasana sedih, gembira, tegang, bingung dan sebagainya, 3) Sebagai ilustrasi
atau pengantar tari maksudnya memberi suasana pada saat tertentu jika
dibutuhkan pada suatu garapan.
Tata
busana tari mempunyai
fungsi untuk mendukung tema
atau isi tarian
dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu pememtasan tari. Busana yang baik
bukan hanya menutup
tubuh saja tetapi mendukung desain
ruang disaat penari sedang
menari (Jazuli 1989: 16). Dalam
pementasan tari tata rias sangatlah membantu mewujudkan ekspresi muka penari. Tata rias busana tidak
sekedar bertujuan untuk mempercantik diri
atau ganteng, tetapi betul-betul
disesuaikan dengan peranan yang akan dibawakan oleh penari. Rias yang
tidak sesuai dapat memberi kesan jelek, juga dapat mengacaukan ekspresi penari
tersebut (Suhendi 1986:8). Tata rias bagi penari senantiasa menjadikan perhatian yang sangat penting karena fungsi
rias disamping merubah karakter pribadi menjadikan faktor tokoh yang
diperankan, juga berfungsi untuk memperkuat ekspresi dan menambah daya tarik
atau kecantikan dalam penampilan
(Jazuli 1989:18).
Upaya Mempertahankan
Eksistensi Tari Topeng
Tari merupakan salah satu warisan budaya
yang perlu kita jaga dan kita lestarikan kebenaranya, karena suatu budaya
adalah cerminan suatu bangsa, maka dari itu sebagai warga yang baik kita perlu
mempertahankan kebudayaan yang sudah ada. Adapun salah satu contoh warisan
budaya adalah tari Topeng. Oleh karena itu Sanggar Mulya Bhakti berusaha untuk
mempertahankan eksistensi tari Topeng.
Adapun upaya pihak Sanggar Mulya Bhakti
tersebut antara lain:
1. Pengelola
Sanggar Mulya Bhakti upaya yang dilakukan untuk tetap mempertahankan eksistensi
tari Topeng adalah diadakannya latihan secara terprogram dengan cara menetapkan
tari Topeng sebagai materi tetap bahan ajar di Sanggar Mulya Bhakti.
2. Setiap
ada murid baru materi yang diajarkan terlebih dahulu adalah tari Topeng sebelum
mempelajari tari yang lain.
3. Selain
diajarkan di sanggar, tari Topeng diajarkan di sekolah.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian upaya mempertahankan
dan memperkenalkan tari Topeng disanggar
Mulya Bhakti yang ada di Jalan Raya Jatibarang-Karangampel KM.3 Desa Tambi
Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Terkait dengan upaya yang dilakukan oleh
Sanggar Mulya Bhakti dapat disimpulkan bahwa tari Topeng dijadikan materi tetap
bahan ajar di Sanggar Mulya Bhakti, melakukan pementasan dengan mempertahankan
kualitas, dan berusaha menampilkan tari Topeng ketika ada permintaan penawaran
pementasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar